Beri Sinyal Reshuffle Lagi, Jokowi: Kalau Mengharuskan, Kenapa Tidak?

Rabu, 21/02/2024 13:55 WIB
Presiden Joko Widodo (Foto: CNN)

Presiden Joko Widodo (Foto: CNN)

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memberi sinyal bakal melakukan perombakan (reshuffle) kabinet setelah melantik Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai menteri.

Jokowi mengatakan reshuffle kabinet dilakukan berdasarkan kebutuhan. Dia tidak menutup kemungkinan hal itu akan dilakukan di sisa delapan bulan pemerintahan.

"Ya namanya kalau kebutuhan memang mengharuskan, ya kenapa tidak?" kata Jokowi dalam jumpa pers bersama AHY di Istana Negara, Jakarta, Rabu (21/2).

Jokowi tidak membeberkan kapan reshuffle kabinet akan dilakukan. Dia juga tidak memberi tahu pos mana saja yang akan dirombak.

Isu reshuffle kabinet menguat saat Pilpres 2024 berjalan. Ada kabar sejumlah menteri PDIP akan mengundurkan diri karena sudah berseberangan dengan Jokowi.

Meski begitu, menteri yang mundur cuma Menko Polhukam Mahfud MD. Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bertahan di kabinet meski isu pengunduran diri gencar.

Posisi yang ditinggalkan Mahfud sempat kosong dan ditambal Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Jokowi baru menunjuk pengganti Mahfud hari ini. Jokowi melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam baru.

Kursi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) diisi oleh Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). AHY adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang merupakan lulusan Akademi Militer dan Universitas Harvard.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar