Ketum Pemuda Katolik Mengikuti Mentornya Maruara Sirait Dari PDIP

Sabtu, 27/01/2024 15:28 WIB
Ketum Pemuda Katolik Mengikuti Mentornya Maruara Sirait Dari PDIP foto medan.tribunnews.com

Ketum Pemuda Katolik Mengikuti Mentornya Maruara Sirait Dari PDIP foto medan.tribunnews.com

law-justice.co -  

Ketua Umum Pemuda Katolik (PK) Stefanus Gusma resmi mengundurkan diri dari PDI Perjuangan. Gusma mengaku mundur dari PDIP karena perbedaan pandangan dengan PDIP terkait Pilpres 2024. Gusma sudah bergabung dengan PDIP sejak 2012 dan dimentori langsung oleh Mantan politisi senior PDIP Maruarar Sirait

Diketahui Gusma memilih tegas lurus dengan Presiden Joko Widodo dan mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.


“Iya, saya sudah pamit. Saya sudah sampaikan permohonan maaf, ucapan terima kasih dan sudah pamit dengan senior-senior saya di partai. Sempat mengirim text WA, dan saya juga membuat surat pengunduran diri sebagai pengurus Badiklatpus. Pertimbangan saya pamit karena telah berbeda dengan partai soal Pilpres 2024. Saya rasa logis dan etis-nya demikian," ujar Gusma dalam keterangannya kepada media online, Sabtu (28/1/2024).


Gusma mengakui sudah bergabung dengan PDIP sejak 2012 dan dimentori langsung oleh Mantan politisi senior PDIP Maruarar Sirait. Gusma juga sudah menjadi relawan Jokowi saat maju menjadi Wali Kota Solo.

"Dulu saat masih aktivis mahasiswa di Solo saya sudah jadi relawannya Pak Jokowi saat maju wali kota, lalu ikut berjuang saat beliau maju Gubernur DKI, dan saat maju Pilpres dua kali. Saya juga koordinator door to door-nya Mas Gibran saat maju Wali Kota Solo," tutur Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) 2009-2011 ini.

Pengunduran diri ini, kata Gusma  , murni karena perbedaan pandangan politik dan keyakinan Gusma bahwa Jokowi adalah sosok pemimpin yang benar-benar telah bekerja untuk rakyat. Gusma menjelaskan  bahwa pilihannya mundur dari PDIP dilakukan tanpa adanya paksaan atau intervensi dari pihak manapun. 

"Saya berkeyakinan dan mengikuti kata hati saya soal sikap politik ini (pengunduran-red).

Pak Jokowi sosok pemimpin yang dicintai rakyatnya. Approval rating-nya sangat tinggi. Pilihan politik saya saat ini senafas dengan mayoritas rakyat yang puas terhadap pemerintahan Jokowi. Nah, saya rasa mungkin itu kesamaan dengan mentor saya Bang Ara dalam konteks ini," jelas Gusma.

Langkah politik selanjutnya, Gusma terlihat terus mendampingi cawapres Gibran Rakabuming Raka melakukan kampanye di beberapa daerah seperti kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) akhir 2023. Lalu, aktif mendampingi komunitas relawan memenangkan Prabowo-Gibran, yakni komunitas Solidaritas Anak Muda untuk Keberagaman dan Toleransi Indonesia (Sakti).

Terbukti saat acara kick off gerakan door to door 2 juta rumah SAKTI yang dihadiri cawapres Gibran dinilai sebagai langkah menggaet suara untuk memenangkan paslon nomor urut 2 di Kota Solo, Kamis (11/1/2024).

Terkait organisasi Pemuda Katolik yang dipimpinnya, Gusma menegaskan Pemuda Katolik mempunyai ketetapan nasional dan rekomendasi terkait Pemilu 2024. Rekomendasi tersebut, antara lain, mendukung kader sebagai penyelenggara/pengawas pemilu dan mendukung para kader yang sedang maju sebagai caleg diberbagai partai politik.

Dukungan Gusma terhadap Prabowo-Gibran makin mantap seusai capres Prabowo Subianto silaturahmi ke Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) di Gedung KWI Jalan Cut Meutia No. 10 Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024). Menurut dia, hal tersebut menunjukkan, bahwa pasangan Prabowo-Gibran merupakan pemimpin untuk semua kelompok, termasuk semua agama.

"Jadi, kami meyakinkan pasangan Prabowo-Gibran akan mengayomi semua lapisan masyarakat," tutur Gusma.

 

 Gusma juga memastikan tidak akan membawa Pemuda Katolik untuk kepentingan praktis dukung-mendukung.

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar