Petugas Jaga Ketat Kampung Susun Bayam, Warga Merasa Terintimidasi

Kamis, 25/01/2024 10:35 WIB
Warga gusuran Kampung Bayam, Jakarta Utara saat menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/12/2022). Dengan membawa terpal dan perabotan rumah tangga, puluhan korban gusuran Kampung Bayam mendatangi Balai Kota untuk menuntut PT Jakarta Propertindo (JakPro) segera menyerahkan kunci hunian Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara serta memberikan harga sewa yang murah. Sebelumnya, PT JakPro mengatakan harga sewa Kampung Susun Bayam di dekat Jakarta Internasional Stadium (JIS) disesua

Warga gusuran Kampung Bayam, Jakarta Utara saat menggelar aksi di depan Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/12/2022). Dengan membawa terpal dan perabotan rumah tangga, puluhan korban gusuran Kampung Bayam mendatangi Balai Kota untuk menuntut PT Jakarta Propertindo (JakPro) segera menyerahkan kunci hunian Kampung Susun Bayam (KSB), Jakarta Utara serta memberikan harga sewa yang murah. Sebelumnya, PT JakPro mengatakan harga sewa Kampung Susun Bayam di dekat Jakarta Internasional Stadium (JIS) disesua

Jakarta, law-justice.co - Sejak hari Senin 22 Januari 2024 lalu hingga setidaknya kemarin, Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara dijaga ketat oleh sejumlah aparat atau petugas keamanan.

Oleh sebab itu, kondisi itu kemudian viral di media sosial. Salah satunya diunggah akun Instagram warga eks Kampung Bayam, @kampungbayam1.

Dalam keterangannya, akun itu mengatakan warga Kampung Susun Bayam diawasi oleh pihak keamanan Jakarta International Stadium (JIS) dalam setiap aktivitasnya.

"Situasi kondisi Kampung Susun Bayam dijaga ketat oleh pihak security JIS.... perlakuan intimidasi seperti ini hampir terjadi setiap ada media yang ingin meliput kami,,,real seperti Palestina," demikian tulis unggahan mereka pada Rabu (24/1).

Meski begitu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengaku tak tahu aparat keamanan menjaga ketat hingga sedemikian rupa di Kampung Susun Bayam.

Dia hanya mengatakan bahwa Kampung Susun Bayam merupakan aset milik PT Jakarta Propertindo (JakPro).

"Saya kan, enggak tahu ya. Itu kan aset mereka (Jakpro) ya," katanya di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu.

Meski begitu, Heru menyatakan pihaknya akan mencarikan solusi terbaik terkait permasalahan Kampung Susun Bayam. Ia akan membangun rumah susun (Rusun) di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara untuk warga Kampung Bayam pada 2025.

"Pemerintah daerah akan membangun rumah susun di sekitar Kecamatan Priok. Kurang lebih bisa 150 sampai 200 unit, untuk siapa? Untuk warga terprogram dan warga Kampung Bayam," ujarnya.

Seperti melansir cnnindonesia.com, berdasarkan pantauan di lokasi pada Senin (22/1) dan Selasa lalu, akses menuju Kampung Susun Bayam dijaga ketat oleh pihak keamanan yang mengaku berasal dari JIS.

Jalan utama menuju Kampung Susun Bayam ditutup pada Senin malam. Oleh karena itu, warga harus menggunakan jalur alternatif yang berada di samping jalan tersebut.

Tidak hanya itu, jalur alternatif menuju Kampung Susun Bayam pun ditutup dengan menggunakan tali berwarna kuning hitam mirip garis polisi.

Sebelumnya, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menegaskan Kampung Susun Bayam, Jakarta Utara, sebagai Hunian Pekerja Pendukung Operasional (HPPO) JIS.

"Dari awal namanya HPPO, namanya HPPO kan hunian para pekerja," kata Direktur Utama PT Jakpro Iwan Takwin usai Media Appreciation Night 2023 di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta.

PT Jakpro telah melaporkan adanya penyerobotan lahan secara ilegal di aset HPPO ke Polres Metro Jakarta Utara pada 7 Desember 2023. Saat ini perkara tersebut telah memasuki tahap penyidikan oleh pihak berwenang.

 

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by KAMPUNG BAYAM MADANI (@kampungbayam1)

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar