Oknum TNI di Surabaya Diduga Memperkosa Seorang Remaja 15 Tahun

Rabu, 24/01/2024 09:51 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan (Jurnal X)

Ilustrasi Pemerkosaan (Jurnal X)

Jakarta, law-justice.co - Seorang oknum Anggota TNI di Surabaya, Jawa Timur diduga memperkosa seorang siswi SMK. Sebagai informasi, peristiwa nahas itu terjadi Senin (22/1).

Ayah korban berinisial LSA, mengatakan peristiwa pemerkosaan itu bermula saat anaknya tidak sengaja bertemu seorang anggota TNI.

Kata dia, mulanya, anaknya itu masuk sekolah pagi seperti biasanya. Sepulang sekolah, putrinya itu lalu hendak mengambil uang beasiswa pemuda tangguh senilai Rp200 ribu di salah satu bank.

Kemudian korban berangkat dan menunggu temannya di sekitaran Monumen Kapal Selam (Monkasel). Di sana, dia bertemu dengan pria tersebut dan berkenalan.

"Sambil menunggu temannya, kenalan dengan terduga pelaku," kata LSA, seperti melansir cnnindonesia.com, Selasa (23/1).

Lalu, pelaku itu meminta pertolongan pada korban untuk ditemani mengambil uang ke salah satu bank plat merah. Dengan alasan dia tidak tahu jalan karena bukan orang dari Surabaya.

Korban setuju dan langsung dibonceng terduga pelaku mengendarai Honda Scoopy. Keduanya mampir ke minimarket dan bank.

Saat berada di minimarket, terduga pelaku sempat memeluk korban. Lantas, korban diajak secara paksa ke hotel yang berada di Jalan Pasar Kembang Surabaya.

Di hotel itu, pelaku langsung melakukan perbuatan bejatnya ke korban. Korban sempat meminta untuk keluar, namun ditolak terduga pelaku.

"Selesai itu [diduga diperkosa], [korban] minta izin keluar, tapi tidak boleh. Lalu [korban] bilang `aku ada tugas`, [baru] diizinkan," kata dia.

Kejadian ini baru terungkap saat korban yang masih mengenakan seragam olahraga sekolahnya, berjalan ke luar hotel. Dia kemudian memesan ojek online untuk pulang.

Di perjalanan, korban terus menangis. Pengemudi ojek yang mengantarnya kemudian bertanya, di sana korban mengaku sudah diperkosa seorang lelaki yang tidak dikenalnya.

Mendengar hal itu, pengemudi ojol itu langsung mengantar korban ke pos polisi terdekat yang berada di persimpangan Jalan Pasar Kembang-Arjuno Surabaya. Di lokasi, korban dan driver ojol itu bertemu petugas Satpol PP.

Korban lantas menceritakan kisahnya. Dia kemudian di antar korban ke Polsek Sawahan. Tak lama, petugas gabungan dari jajaran Pemkot Surabaya dan Polsek Sawahan langsung mengamankan terduga pelaku.

Usai diperiksa dan dimintai keterangan, tidak lama kemudian, Polisi Militer datang ke Polsek Sawahan untuk mengamankan pelaku.

Ayah korban, LSA, baru mengetahui kabar anaknya setelah dihubungi oleh petugas kepolisian. Ia lantas langsung menuju Polsek Sawahan.

"Saya diberitahu [polisi], anak saya mengalami pendarahan [di alat vital], kan [badan terduga pelaku] besar, juga dipiting," katanya.

LSA berharap proses hukum ke terduga pelaku yang merupakan anggota TNI itu bisa berjalan. Hal ini demi keadilan bagi putrinya.

Sementara itu, korban mendapat penanganan medis dan pendampingan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya untuk melakukan visum.

Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono tak menjelaskan secara detail terkait hal itu. Menurutnya, kasus itu ditangani oleh pihak TNI.

"Sudah ditangani POM (Polisi Militer) TNI," kata Hendro.

Salah seorang, pekerja hotel berinisial RP membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, terduga pelaku masuk dan memverifikasi reservasi kamar sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, ia sudah bersama korban dan langsung masuk ke kamar yang dituju.

"Posisi dia [terduga pelaku] datang bayar langsung masuk. Iya [sambil mengajak korban]," kata RP.

Namun, ia mengaku terkejut ketika rekan-rekan kerjanya melihat korban turun dalam keadaan menangis dan minta dipesankan ojol.

"Kata teman-teman, anak itu turun nangis. Terus dipesankan ojol," ucapnya.

Dia mengatakan, polisi datang dan menangkap terduga pelaku sekitar 30 menit usai korban keluar. Tidak hanya polisi, tapi juga petugas Dishub dan Satpol PP Kota Surabaya.

"Kira-kira setengah jam [setelah korban keluar]. Ada polisi, Satpol PP, Dishub, kira-kira 10 orang. Enggak ada perlawanan. Saat ditanya polisi `Anggota apa bukan?`, dia [terduga pelaku] enggak mau ngaku awalnya,"!ujar dia.

Menurutnya, terduga pelaku ditangkap tanpa perlawanan. Dia lantas diamankan beserta motor Honda Scoopy hitam yang dikendarainya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar