Liputan Harga Komuditas Sepekan

Minyak Membara Imbas Konflik Politik Paksa Libya Stop Produksi Minyak

Minggu, 07/01/2024 04:56 WIB
Penghasil Minyak Bumi Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan Berapa? foto :detk.com

Penghasil Minyak Bumi Terbesar di Dunia, Indonesia Urutan Berapa? foto :detk.com

law-justice.co -
Catatan Penting Komoditas Sepekan: Minyak Mentah Melesat, Batu Bara Anjlok, Emas Fluktuatif . 

Mulai dari harga minyak mentah menguat pada pekan ini, sedangkan emas hanya berakhir melemah tipis. Di sisi lain, harga batu bara melemah cukup signifikan.  Merupakan  komponen Harga sejumlah komoditas utama dunia bergerak variatif dan cenderung fluktuatif sepanjang perdagangan pekan ini.

 

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kontrak Februari 2024 ditutup menguat di level US$73,81 per barel pada perdagangan Jumat (5/1/2024).

Sepanjang pekan ini WTI telah menguat 2,04%. WTI ditutup naik 2,24% pada Jumat ke level tertingginya dalam sepekan, dipicu oleh data ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan, gangguan pasokan di Libya, serta masih meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

Minyak mentah mendapat dorongan setelah Libya mengatakan mereka menutup ladang minyak Sharara akibat para demonstran yang memasuki fasilitas tersebut pada Rabu. Ladang minyak Sharara adalah ladang minyak terbesar di Libya dan memompa sekitar 300.000 barel per hari.

Perusahaan minyak nasional Libya (NOC) mengumumkan penghentian produksi ladang minyak terbesar kedua. Kebijakan itu berbanding terbalik dengan usaha untuk bangkit dari hantaman krisis ekonomi.  "Sekelompok individu menekan pekerja di ladang minyak Al-Sharara, yang memaksa mereka untuk secara bertahap menutup produksi," katanya.  Instalasi minyak sering diserang atau diblokade oleh kelompok bersenjata yang memegang kekuasaan di Libya. Libya memiliki dualisme pemerintah sejak parlemen menunjuk perdana menteri baru.

 

Data tenaga kerja non-farm payroll (NFP) AS juga memberikan dorongan. Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat melaporkan NFP naik sebanyak 216.000 pekerjaan pada bulan, di atas survei Reuters yang memperkirakan kenaikan 170.000 pekerjaan.

 

Partner Again Capital LLC John Kilduff mengatakan peningkatan lapangan kerja seharusnya menunjukkan permintaan bahan bakar yang kuat dan positif bagi pergerakan harga minyak. Risiko geopolitik di Timur Tengah telah meningkat dan menjadi bullish untuk harga minyak mentah. Hal ini terjadi setelah usai Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memulai operasi selama seminggu di Timur Tengah dalam upaya untuk menahan ketegangan regional yang dipicu oleh konflik Israel-Hamas. “Dengan adanya ketegangan di Timur Tengah, premi perdagangan geopolitik harus didorong lebih tinggi, sulit bagi para pedagang untuk melawan berita utama” kata Kilduff sebagaimana dikutip Reuters.

Emas Fluktuatif Data NFP AS juga membuat harga emas fluktuatif. Harga emas di pasar spot sempat melemah sekitar 1% setelah data NFP dirilis.

Namun, data terpisah dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa sektor jasa AS melambat secara signifikan pada bulan lalu kembali mendorong harga emas. Harga emas spot ditutup menguat tipis 0,09% di posisi US$2.045,45 per troy ons pada Jumat.

Adapun sepanjang perdagangan pekan ini, harga emas spot telah menguat 0,98%. Direktur perdagangan logam High Ridge Futures David Meger mengatakan data NFP yang lebih kuat dari perkiraan, menyebabkan adanya tekanan terhadap emas.

“Namun, setelah itu kami menerima beberapa data ISM yang lebih lemah dari perkiraan dan sebagai hasilnya kami telah melihat perubahan tren," kata Meger. Batu Bara Sementara itu, harga batu bara melemah anjlok pada perdagangan pekan ini, meskipun ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat. Harga batu bara berjangka kontrak Januari 2024 di ICE Newcastle ditutup menguat 0,5% ke posisi US$131,55 per ton.

Adapun sepanjang perdagangan pekan ini, harga batu bara telah melemah 6,55 poin atau 4,74%. Pelemahan harga batu bara sebagian besar dipengaruhi oleh ketegangan yang masih meningkat di Laut Merah yang menjadi jalur pelayaran utama. Hal ini membuat sejumlah perusahaan pelayaran mencari jalur alternatif sehingga membuat biaya pengiriman membengkak dan menekan minat pembeli. Raksasa pelayaran Maersk mengatakan akan mengalihkan semua kapal dari Laut Merah di masa mendatang, dan memperingatkan para pelanggannya akan adanya gangguan.

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar