Respons Kapten Timnas AMIN soal Sudirman Said-Ahmad Ali Beda Pendapat

Minggu, 31/12/2023 11:36 WIB
Resmi, Syaugi Alaydrus Diumumkan Jadi Kapten Timnas Anies-Cak Imin. (rmol.id).

Resmi, Syaugi Alaydrus Diumumkan Jadi Kapten Timnas Anies-Cak Imin. (rmol.id).

Jakarta, law-justice.co - Kapten Timnas Amin, Muhammad Syaugi Alaydrus menegaskan bahwa tidak khawatir dengan kondisi komunikasi internal Timnas Pemenangan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin).

Pasalnya dia menegaskan, perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi merupakan hal yang wajar.

Pernyataan itu dia sampaikan untuk menanggapi soal adanya pemberitaan perbedaan pendapat antara Wakil Kapten Timnas Amin, Sudirman Said, dengan Kepala Pelatih Timnas Amin, Ahmad Ali, soal perlunya menjalin komunikasi dengan paslon lain di Pemilu 2024.

"Punya pendapat yang berbeda itu hal yang wajar, itulah bentuk demokrasi dalam berorganisasi," ucap Syaugi, di Jakarta, Sabtu (30/12).

Dia menambahkan, meski memiliki perbedaan pendapat, para personel di Timnas Amin masih akan terus punya tujuan yang sama. Yakni memenangkan paslon nomor urut 1, Anies-Cak Imin, pada kontestasi Pilpres 2024.

Selain itu, Syaugi juga menilai organisasi yang dipimpinnya saat ini merupakan organisasi yang terus berdinamika, dan berkembang. Faktanya, saat ini memiliki total personel sebanyak 2 ribu orang.

"Timnas ini setiap hari bertambah sekarang sudah 2 ribu anggotanya," tandasnya.

Sebelumnya, soal komunikasi dengan pihak eksternal, Internal Timnas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), yakni antara Partai NasDem dengan Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said dikabarkan beda suara.

Berdasarkan pemantauan dari sejumlah pemberitaan, kondisi ini diduga bermula dari komunikasi antara politikus PDI-Perjuangan (PDIP), Guntur Romli dengan Sudirman Said soal tekanan kekuasaan.

"Kemudian, isu politik bersih, politik jurdil, politik yang luber, itulah adalah isu kita bersama, dan itu mengadu, misalnya untuk menghubungi juga Timnas AMIN, dan memang bukan Pak Ahmad Ali, Mas Haryanto Taslim. Tapi kita komunikasinya sama Mas Sudirman Said," kata Guntur Romli beberapa waktu lalu.

Komunikasi yang dibangun adalah soal kondisi hukum di Indonesia, khususnya usai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang membuat kepala daerah di bawah umur 40 tahun bisa mencalonkan diri sebagai cawapres.

"Karena ya ada concern yang sama kita ingin memastikan bahwa Pemilu punya integritas, karena kita tak mau dipaksa untuk menerima kecurangan seperti halnya kita dipaksa menerima putusan MK," katanya.

Menanggapi hal itu, Jubir Timnas AMIN, Bestari Barus menyebut komunikasi tersebut tidak mewakili AMIN.

"Kalau Sudirman Said tidak mewakili itu, saya boleh katakan tidak mewakili lah," kata Bestari, yang merupakan politikus Partai NasDem, Rabu (29/11).

Belum lama ini, menurut berbagai pemberitaan, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali, yang merupakan Pelatih Kepala Timnas AMIN, menyebut tidak perlu bersekutu dengan pasangan calon lain di Pilpres 2024.

Dia mengatakan Anies-Cak Imin hanya perlu berkoalisi dengan rakyat. Pernyataan itu ditanggapi oleh Sudirman.

"Saya tidak paham kenapa saudara Wakil Ketua Umum yang menjabat sebagai Pelatih Kepala Timnas AMIN kok seperti anomali. Ucapan-ucapannya provokatif dan memancing keresahan bahkan di antara relawan dan pendukung Anies-Muhaimin, pun di antara partai-partai pengusung," ujar Sudirman Said,Rabu (27/12), dalam rilis resmi Juru Bicara Timnas AMIN Muhammad Ramli Rahim yang diterima Sabtu (30/12).

Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) itu mengaku mengenal baik elite PartaiNasDem, termasuk Ketua Umum Surya Paloh. Para elite, katanya, punya perspektif luas dalam mengelola kompetisi politik, tidak fatalis dan tidak melihat lawan sebagai musuh.

"Apakah ini sejenis `role playing`. Sampai-sampai saya kok tidak yakin bahwa ucapan dan tindakan Ahmad Ali mewakili sikap dan kebijakan Partai," ujar Sudirman.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar