Kecewa, Said Didu Sebut Fahri Hamzah Berubah Mental jadi Jongosisme

Selasa, 26/12/2023 06:11 WIB
Kecewa, Said Didu Sebut Fahri Hamzah Berubah Mental jadi Jongosisme. (Kolase dari berbagai sumber).

Kecewa, Said Didu Sebut Fahri Hamzah Berubah Mental jadi Jongosisme. (Kolase dari berbagai sumber).

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini, mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu melontarkan sindiran menohok kepada Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah.

Dia mengaku sangat kecewa terhadap perubahan mantan Wakil Ketua DPR itu yang kini telah menjadi pemuja dinasti.

Alasannya kata dia, Fahri Hamzah mengajak rakyat untuk mendukung Prabowo dan Gibran sebagai calon presiden dan calon wakil presiden 2024.

Selain itu kata dia, Fahri Hamzah juga melontarkan kritikan-kritikan pedas kepada pasangan calon presiden dan wapres lainnya.

Dia menilai Fahri Hamzah semakin rajin mencecoki rakyat dengan pembenaran atas sikapnya yang kini jadi pemuja dinasti.

“Bung Fahri Hamzah makin rajin mencekoki rakyat dengan pembenaran dirinya dari anti NEPOTISME menjadi pemuja DINASTI. Itu bukan masalah persepsi tapi masalah perubahan mental IDEALISME menjadi mental JONGOSISME. Mohon maaf kalau terkesan kasar. Itu tanda saya kecewa atas perubahan diri anda,” katanya melalui akun X @msaid_didu pada Senin, 25 Desember 2023.

Seperti diketahui sebelumnya, Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk kompak memilih Prabowo dan Gibran untuk menjadi presiden dan wakil presiden selanjutnya.

“Saya ajak semua aklamasi pilih #PrabowoGibran2024 karena toh yang lain tidak ada juga alasan yang kuat dan mendasar. Kalau mereka sekedar obat kecewa, sayang sekali. Jangan pertaruhkan masa depan. Kali ini kita kompak menatap #IndonesiaEmas2045. Ini giliran Indonesia!,” katanya melalui akun X @Fahrihamzah.

Dia melontarkan kritikan pedas pada pasangan nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Kata dia, kubu Anies dan Cak Imin mengusung konsep perubahan, tapi nyatanya masih menjadi bagian dari kekuasaan.

“Konsep awalnya salah. Jadi rakyat tidak mungkin memilih yang sejak awal salah konsep. Bahkan kesalahan konsep dipertahankan sampai sekarang,” kata Fahri Hamzah.

“Yang Pertama bilang perubahan atau opposisi tapi masih aja nyambi jadi penguasa. Ya salah itu kontradiksi. Ini ganjil Rakyat gak bisa!” tambahnya.

Selanjutnya, Fahri Hamzah juga mengkritik kubu pasangan capres-cawapres nomor urut 3, yakni Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

Pasalnya, kubu Ganjar menghabiskan waktu sembilan tahun memuji Pemerintahan Jokowi dan menyatakan ingin melanjutkan pembangunan.

Begitu pula dengan Mahfud MD yang menjadi menteri Jokowi selama 4 tahun. Tapi sekarang, kubu paslon ini justru berbalik menyerang Jokowi.

“Denger baik-baik deh. Yang ketiga juga aneh, 9 tahun memuji dan mau melanjutkan. Diujung ngomel-ngomel. Capresnya jadi bingung mau ngapain? Dia juga dari awal disuruh-suruh aja kok,” ungkap Fahri Hamzah.

“Lah cawapres-nya menteri yang 4 tahun puji-puji bosnya kemana-mana. Terus sekarang masih ngomel? Kan rakyat bingung!” lanjutnya.

Melihat kekurangan paslon nomor 1 dan 3, Fahri Hamzah pun yakin rakyat akan memilih Prabowo dan Gibran.

“Ini serius, Makanya rakyat akan ke yang No.2 #PrabowoGibran2024 karena terlalu kuat argumennya,” kata Fahri Hamzah.

“Ini alasan sekali putaran sebab rakyat mustahil milih pemimpin negara yg konsep awalnya sampai sekarang membingungkan. Rakyat perlu kemantapan sebagai jaminan masa depannya. Gitu!” lanjutnya.

Fahri Hamzah yakin mendukung Prabowo dan Gibran sebab ia menilai kubu nomor 1 dan 3 tidak mau memperbaiki konsep mereka yang salah.

“Jadi, mohon maaf kalau teman2 emosi dgn fakta ini. Masalahnya yang 1 dan 3 tidak mau perbaiki Posisinya yang salah sejak awal. Saya belajar dari politik NKRI ini, memang kalau sejak awal persepsi yang kita bangun salah ya seterusnya salah. Kecuali ada keberanian untuk berubah!,” jelasnya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar