Kondisi terkini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jadi bahan perdebatan antara Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah dan mantan penyidik KPK Novel Baswedan. Perdebatan Novel dan Fahri itu soal keadaan KPK setelah revisi Undang-undang (UU) KPK yang terjadi pada 2019 silam.
Lokasi kecelakaan maut yang melibatkan truk tangki milik PT Pertamina di Jalan Transyogi Cibubur dari Cibubur ke arah Cileungsi, Kota Bekasi, Jawa Barat, tidak terlalu aman.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyindir Mahkamah Konstitusi (MK).Hal itu dilakukannya usai MK menolak gugatan terkait aturan keserentakan pemilihan umum dalam Undang-undang (UU) Nomor 17 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang dilakukan oleh partainya.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menyindir keberadaan Koalisi Indonesia Baru (KIB) sebagai perkumpulan elite yang hanya berkumpul di pos ronda. Fahri menilai koalisi Golkar-PAN-PPP itu dianggap tak memiliki konsep politik yang jelas.
Aksi Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah yang dengan tegas mendesak Koalisi Indonesia Bersatu dihentikan langsung direspons oleh PPP. PPP mengingatkan Fahri terkait adanya ambang batas pengusungan calon presiden.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah kembali membuat heboh dengan pernyataannya yang menyinggung menteri `pedagang` pencari cuan. Dia bahkan menyebut kalau menteri yang dimaksudnya tersebut berasal dari kalangan pengusaha. Lantas siapa dia?
"Suruh saja Ketua DPR yang bertanggung jawab. Jangan diam saja, dong," ujar Fahri.
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah, mengajak seluruh tokoh kandidat calon presiden (Capres) yang akan bertarung di Pilpres 2024 untuk fokus menggunakan tiket baru untuk maju. Menurutnya, para capres tak boleh menggunakan tiket yang sudah basi atau kedaluwarsa.
Kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberantas korupsi terus mendapatkan sorotan. Setelah sebelumnya Pemerintah Amerika Serikat menyoroti Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) KPK dalam laporan HAM-nya, kini kritik kembali datang dari mantan politisi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah.
Masyarakat Indonesia diminta untuk tidak berlebihan meminta mahasiswa untuk canggih dalam berpidato. Terlebih jika di saat bersamaan mereka juga membiarkan politisi yang dipilih planga-plongo dan nyaris tidak berbicara.