Stoner Kritik Motor MotoGP Sekarang Bukan di Tangan Pebalap

Senin, 25/12/2023 19:26 WIB
Casey Stoner (Dok.Facebook Casey Stoner)

Casey Stoner (Dok.Facebook Casey Stoner)

Jakarta, law-justice.co - Casey Stoner, mantan pebalap Ducati dan Honda ini blak-blakan kesuksesan MotoGP sekarang tergantung di tangan insinyur. Padahal kemampuan pebalap lebih dibutuhkan ketimbang bantuan perangkat elektronik.

Ducati memang superior tahun ini. Delapan motor turun, empat di antaranya berada di lima besar. Pabrikan lain seperti KTM dan Aprilia hanya bisa memperebutkan sisa-sisa kemenangan. Yang terparah, Honda dan Yamaha sedang keteteran.

Menurut Stoner, motor MotoGP sudah ketergantungan dengan perangkat elektronik. Pabrikan yang memiliki insinyur hebat, sudah pasti bisa menang. Stoner ingin MotoGP menyingkirkan semua teknologi canggih yang menurutnya bikin olahraga ini sebagai kejuaraan bagi para insinyur daripada pebalap.

"Saat ini, para insinyur mengendalikan semua yang mereka lakukan. Singkirkan semuanya! Ini cukup sederhana. Kami membiarkan para insinyur menciptakan impian mereka sendiri, tetapi ini bukan tentang para insinyur," jelas Stoner dikutip Crash, Senin 25 Desember 2023.

"Mereka semua terjebak, didikte oleh elektronik. Lalu naik ride height device? Singkirkan itu. starting device? Singkirkan itu. Tidak membutuhkannya. Winglet pada sepeda terlalu lebar.

"Kembalikan ke tangan pengendara. Biarkan mereka bergoyang, bergerak sedikit. Biarkan mereka melakukan kesalahan. Saya ingin sekali melihatnya. Biarkan mereka meluncur," terang Stoner lagi.

Dia melanjutkan jauh berbeda ketika dirinya masih membalap. Saat ini, motor MotoGP banyak aspek yang harus diperhatikan, mulai dari sisi mekanikal, aerodinamika hingga sistem elektronik.

Hal itu berbeda dengan MotoGP zaman dulu. Tanpa menyangsikan para pemenang juara MotoGP era modern, kemahiran pebalap lebih dominan untuk menjinakkan motor.

"Mengendarai sepeda motor adalah sebuah seni. Sekarang orang-orang ini tidak mengontrol [elemen sebanyak di masa lalu]. Di luar tikungan, Anda mendapatkan 280 tenaga kuda, Anda dapat memutar throttle hingga penuh, dan itu tidak akan membuat Anda terlempar atau wheelie.

"Satu-satunya hal yang bisa membuat perbedaan adalah titik pengereman saat masuk, semuanya diatur," kata Stoner.

"Sekarang lebih sulit untuk melakukan modulasi karena winglet [memberikan tekanan pada] ban depan. Anda mendapat beban pada [ban depan] terus-menerus, jadi Anda tidak dapat membuat banyak perbedaan," jelas dia lagi.***

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar