Respons Buruh soal Diminta Prabowo Tak Tuntut UMP Naik ke Pengusaha

Kamis, 09/11/2023 11:19 WIB
Buruh gelar aksi demo peringati May Day (kompas)

Buruh gelar aksi demo peringati May Day (kompas)

Jakarta, law-justice.co - Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) buka suara untuk menanggapi pernyataan bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto yang meminta mereka tidak banyak menuntut kenaikan upah kepada pengusaha, terutama jika perusahaan sedang `buntung`.

Presiden KSPN, Ristadi mengatakan Prabowo tidak tahu realita kehidupan yang dihadapi buruh. Dia mengatakan kebutuhan hidup tidak hanya bagi buruh, semakin hari semakin mahal.

Untuk biaya pendidikan anak saja misalnya, meski pemerintah selalu gembar soal pendidikan murah, sampai saat ini kenyataannya masih mahal. Tidak hanya sekolah, biaya untuk tinggal juga tiap tahun naik.

"Pak Prabowo tahu tidak masuk awal biaya anak sekolah sekarang puluhan juta? Prabowo tahu tidak sewa kontrakan terus naik dan mahal tiap tahun?," katanya seperti melansir cnnindonesia.com, Kamis (8/11).

Selain kebutuhan hidup yang makin mahal, Ristadi mengatakan selama ini banyak pengusaha yang tidak mau terbuka soal kondisi keuangan perusahaan kepada buruh.

Sehingga, dia menilai wajar jika buruh kemudian menuntut kenaikan upah sesuai tingkat kebutuhan hidup pekerja.

"Salah pengusaha juga tertutup soal ini dengan pekerja buruh karena dianggap urusan dapur yang pekerja tidak boleh tahu. Jadi saat untung pengusaha enggak mau cerita, baru saat merugi cerita, akhirnya pekerja enggak percaya," katanya.

Senada, Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (ASPEK) Indonesia Mirah Sumirat juga menyayangkan pernyataan Prabowo tersebut. Namun ia mengaku tidak heran karena Prabowo merupakan pengusaha.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar