Diungkap Anak Buah Sri Mulyani, Ini Biang Kerok Rupiah Dekati Rp16.000

Rabu, 25/10/2023 08:23 WIB
Ketua BKF Febrio Kacaribu. (Istimewa).

Ketua BKF Febrio Kacaribu. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) membeberkan biang kerok nilai tukar rupiah anjlok hingga mendekati Rp16 ribu per dolar AS.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu mengatakan, pelemahan itu dominan dipicu oleh faktor penguatan dolar.

Kata dia, itu imbas kebijakan moneter bank sentral AS yang menaikkan bunga acuan demi meredam lonjakan inflasi.

"Kenapa dolarnya menguat? Karena mereka sedang butuh membiayai defisitnya AS," kata Febrio usai acara 11th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta Pusat, Selasa (24/10).

Febrio menyebut Kementerian Keuangan dengan BI dan pemangku kepentingan lainnya telah berkomunikasi terkait masalah tersebut.

"Kita sama-sama melihat bahwa kondisi global ini tidak sedang mudah. Akan tetapi, measures yang kita address, yang kita deliver, itu sebenarnya sudah relatif lebih baik dibandingkan dengan banyak negara lain," jelas dia.

"Misalnya kita maintain selama ini rupiah kita kan sampai bulan lalu masih terapresiasi, dibandingkan awal tahun. Jadi walaupun kita sekarang terdepresiasi ke sekitar Rp15.800 hari ini, itu masih depresiasinya sekitar 1 persen," sambung Febrio.

Dia menyinggung depresiasi nilai tukar rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara lain. Pasalnya, kurs negara lain depresiasinya mencapai 8-10 persen.

Nilai tukar rupiah terus melemah belakangan ini mendekati level Rp16 ribu. Pada perdagangan awal pekan ini, rupiah ditutup di level Rp15.933 per dolar AS.

Mata uang Garuda melemah 61 poin atau minus 0,38 persen dari perdagangan sebelumnya.

Senada, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah melemah ke posisi Rp15.943 per dolar AS pada perdagangan hari ini.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar