Harga Emas Dunia Sudah Melambung Tinggi,Imbas Timur Tengah

Minggu, 15/10/2023 08:36 WIB
Ilustrasi emas (Pixabay)

Ilustrasi emas (Pixabay)

law-justice.co -

 

Imbas dari meningkatnya konflik di Timur Tengah antara Israel dan Hamas Palestina membuat investor bergegas mencari aset-aset safe-haven.

Harga emas melonjak lebih dari 3% pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Harga emas dunia bersiap untuk minggu terbaiknya dalam tujuh bulan

Harga emas batangan dengan imbal hasil nol mendapat dorongan tambahan dari ekspektasi bahwa suku bunga AS mungkin telah mencapai puncaknya.

Harga emas naik 3,24% ke level USD 1.929,2194 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS melonjak 3,1% ke level USD 1.941,50. Harga emas dunia telah naik 5,2% untuk minggu ini. Dikutip dari media online

Perang Israel dan Hamas Palestina
Investor terus memantau perkembangan konflik Timur Tengah, yang telah mengejutkan pasar sejak awal minggu ini.

Israel mengatakan infanteri dan tanknya telah melakukan serangan di Jalur Gaza, yang merupakan pengumuman pertama Israel mengenai peralihan dari perang udara ke operasi darat untuk membasmi pejuang Hamas seminggu setelah serangan mematikan mereka di Israel selatan.

Hal ini memicu arus masuk ke aset-aset yang dianggap sebagai safe haven seperti emas.

“Investor beralih ke aset-aset yang lebih aman karena meningkatnya risiko ketegangan di Timur Tengah,” kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di OANDA.
“Jika situasi geopolitik semakin suram, ada kemungkinan besar harga emas bisa mencapai level USD 2.000 tahun ini. Kami telah mencapai pertengahan USD 1.800 hingga pertengahan USD 1.900, USD 2.000 hanyalah sebagian kecil dari itu," ungkap dia.

Inflasi AS
Harga konsumen AS meningkat pada bulan September di tengah kenaikan biaya sewa dan bensin, namun inflasi yang mendasarinya melambat, data menunjukkan pada hari Kamis.

"Meskipun laporan inflasi (AS) kemarin lebih hangat dari perkiraan, saat ini terdapat ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada pertemuan bulan November, yang juga membantu harga (emas),” kata Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures David Meger.

Faktor yang juga berdampak terhadap harga emas, Pedagang saat ini melihat sekitar 69% peluang The Fed mempertahankan suku bunga tidak berubah tahun ini.


Sebelumnya, harga logam mulia susut usai Dolar dan imbal hasil Treasury naik lebih tinggi setelah harga konsumen AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan September.  

Harga emas hari ini di pasar dunia turun 0,3% menjadi USD 1.868,59 per ounce, setelah mencapai level tertinggi sejak 27 September di awal sesi. Harga emas berjangka AS tercatat 0,2% lebih rendah ke posisi USD 1.883.

Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk beberapa waktu.

Indeks harga konsumen meningkat 0,4% bulan lalu setelah kenaikan 0,3% pada bulan Agustus, kata Departemen Tenaga Kerja. Namun, harga konsumen secara tahunan telah turun dari puncaknya sebesar 9,1% pada Juni 2022.

“CPI yang hangat mungkin cukup untuk memperlambat reli emas menuju konsolidasi namun tidak akan memicu aksi jual yang serius, terutama mengingat tingginya ketegangan geopolitik,” kata Tai Wong, Pedagang Logam mulia Independen yang berbasis di New York melansir media online, Jumat (13/10/2023).

 

Meningkatnya konflik antara Israel dan kelompok Islam militan Palestina Hamas, yang menawarkan dukungan terhadap emas sebagai aset safe-haven, telah membuat para investor gelisah.

Pada dasarnya  menurut pakar ekonomi , harga Emas dan dollar AS memang memiliki korelasi yang negatif, atau saling berlawanan. Misalnya, saat Bank Sentral Amerika mengeluarkan kebijakan mengenai suku bunga yang memperkuat mata uang dollar, maka secara otomatis harga Emas dunia, termasuk Emas lokal akan menurun. Sebaliknya, apabila harga dollar Amerika Serikat melemah, maka harga Emas justru akan melonjak.

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar