Kajian Lemhannas: Ada Risiko Friksi Cukup Tajam di Koalisi Pemerintah

Selasa, 03/10/2023 21:48 WIB
Andi Widjajanto bakal menjabat sebagai Gubernur Lemhannas yang baru (Andika Wahyu)

Andi Widjajanto bakal menjabat sebagai Gubernur Lemhannas yang baru (Andika Wahyu)

Jakarta, law-justice.co - Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto mengatakan friksi tajam atau perpecahan di koalisi pemerintah menjadi risiko paling tinggi menjelang Pemilu 2024.

"Risiko paling tingginya friksi politik. Friksi politik karena dinamika politik yang ada menunjukkan kemungkinan 2024 diwarnai friksi politik yang cukup tajam di dalam koalisi pemerintahan," kata Andi di Kantor Lemhannas, Jakarta, Selasa 3 Oktober 2023.

Andi menyebut kajian yang dilakukan Lemhannas juga menemukan munculnya risiko keterlibatan pihak asing dalam kontestasi politik lima tahunan.

"Ada risiko yang terkait dengan digital demokrasi tentang media sosial, ada risiko yang kami amati tentang kemungkinan pelibatan asing dan seterusnya," ujarnya.

Andi mengatakan pihaknya telah membuat penilaian terkait skala ancaman dari berbagai risiko tersebut yang disertai dengan upaya pencegahan dan penanggulangan.

Ia mengaku sudah melaporkan kajian tersebut kepada Presiden Joko Widodo secara langsung dan berkala.

"Tapi risiko-risiko itu yang kami buat skornya setiap bulan dan kami berikan lengkap dengan saran-saran mitigasi," katanya.

Meski demikian, Andi mengaku tak bisa menjelaskan secara rinci risiko-risiko yang dimaksud lantaran kajian itu bersifat rahasia.

"Tidak bisa saya jelaskan secara detail ya karena sifat kajiannya tertutup," ujar Andi.

Sebagai informasi, PDIP, Gerindra, NasDem, PAN, PKB, PPP, dan Golkar menjadi partai politik yang termasuk ke dalam koalisi pemerintah dengan bergabung di Kabinet Indonesia Maju.

Seluruh parpol koalisi pemerintah itu kini tersebar di koalisi yang berbeda menuju pemilu 2024 mendatang.

Gerindra, PAN, dan Golkar tergabung di Koalisi Indonesia Maju mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal capres.

Kemudian NasDem dan PKB tergabung di Koalisi Perubahan mendukung Anies Baswedan bersama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai pasangan bakal capres dan cawapres.

Sementara itu PDIP dan PPP berada di koalisi yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar