Pakar : Waspadai Pandemi Disease X, Disebut Lebih Mematikan dari Covid

Rabu, 27/09/2023 20:24 WIB
Seorang wanita berjalan melintasi mural tenaga kesehatan ketika pandemi COVID-19 (Reuters)

Seorang wanita berjalan melintasi mural tenaga kesehatan ketika pandemi COVID-19 (Reuters)

Jakarta, law-justice.co - Ahli kesehatan dunia memperkirakan pandemi penyakit baru akan kembali datang dan disebut-sebut lebih mematikan dari Covid-19. Penyakit tersebut dikenal sebagai disease X.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah memperingatkan penyakit ini bisa menyerang kapan saja. Karena itu, dunia perlu menciptakan vaksin lebih lanjut.

Penyakit ini bisa disebabkan oleh jutaan virus yang belum ditemukan dan bisa 20 kali lebih mematikan dibandingkan virus corona, yang menyebabkan 2,5 juta kematian.

WHO bukan tanpa alasan merekomendasikan adanya vaksin untuk disease X. Diperkirakan pandemi berikutnya bisa mencapai skala yang sama dengan flu Spanyol.

Laporan tersebut menambahkan bahwa dampak buruknya kemungkinan akan jauh lebih besar daripada dampak buruk dari Covid, yang dunia tidak siap menghadapinya ketika penyakit ini menyerang pada awal 2020.

Kate Bingham, yang mengetuai Satuan Tugas Vaksin Inggris antara bulan Mei dan Desember 2020, menyebut jumlah virus yang bereplikasi dan bermutasi jauh lebih banyak. Menurutnya ada beberapa yang mungkin dapat menciptakan ancaman mematikan bagi umat manusia.

"Biar saya jelaskan begini, pandemi flu pada 1918-1919 menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia, dua kali lebih banyak dari jumlah korban tewas dalam Perang Dunia I. Saat ini, kita dapat memperkirakan jumlah kematian serupa yang disebabkan oleh salah satu dari banyak virus yang sudah ada," ujarnya kepada Mirror, Minggu (24/9).

"Para ilmuwan saat ini mengetahui adanya 25 keluarga virus, yang masing-masing terdiri dari hingga ribuan virus individu yang semuanya berpotensi berkembang menjadi pandemi."

"Selain itu, diperkirakan masih ada sekitar satu juta virus yang belum ditemukan di luar sana yang dapat berpindah dari satu spesies ke spesies lain dan memiliki kemampuan membunuh jutaan umat manusia."

Menurut Bingham, pandemi Covid-19 masih merupakan salah satu yang baik ditangani meski ada 20 juta kematian akibat virus itu. Namun ia memaparkan disease X juga mungkin terjadi dengan level kematian yang tinggi seperti Ebola.

"Hal ini bukan hanya disebabkan oleh nasib buruk yang terjadi secara acak. Ada tiga faktor utama yang menjadi penyebabnya, yaitu globalisasi, kelebihan populasi perkotaan, dan penggundulan hutan, yang telah menciptakan kondisi ideal bagi virus untuk berpindah antar spesies," paparnya.

Karena itu, Bingham menjelaskan bahwa dunia perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi pandemi berikutnya.

Ia juga menyerukan agar adanya penambahan dana dalam penelitian disease X yang disebut lebih mematikan dari Covid, yang menurutnya akan jauh lebih kecil dibandingkan kerugian yang dialami dalam pandemi.

Apa itu Disease X?
Mengutip Mint, istilah Disease X sendiri sebenarnya mengacu pada penyakit yang disebabkan oleh patogen yang tak diketahui pada manusia. Penyakit ini sangat dimungkinkan untuk kemudian menjadi pandemi selanjutnya.

Kemungkinan penyebab Disease X adalah agen baru--baik itu virus, bakteri, atau jamur--tanpa pengobatan yang diketahui.

WHO sendiri telah menggunakan istilah Disease X untuk penyakit-penyakit yang tak diketahui sejak tahun 2018. Satu tahun berikutnya, Covid-19 muncul sebagai pandemi baru.

Banyak ahli mengklaim bahwa Disease X berikutnya akan bersifat zoonosis, seperti Ebola. Sementara beberapa ahli mengatakan bahwa patogen tersebut bisa juga dibuat oleh manusia.

"Tidak berlebihan rasanya untuk mengatakan bahwa ada potensi kejadian Disease X di sekitar kita," ujar Pranab Chatterjee, peneliti di Departemen Kesehatan Internasional, John Hopkins Bloomberg School of Public Health menjelaskan penyakit yang disebut lebih mematikan dari Covid ini.

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar