Ganjar Akhirnya Buka Suara soal Kemunculan Dirinya Di Tayangan Azan

Rabu, 20/09/2023 07:16 WIB
Respons Bawaslu soal Bacawapres Ganjar Muncul di Tayangan Adzan RCTI. (Istimewa).

Respons Bawaslu soal Bacawapres Ganjar Muncul di Tayangan Adzan RCTI. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Hingga saat ini, kemunculan Bakal Calon Presiden (Bacapres) dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo di tayangan azan salah satu stasiun televisi milik Ketum Partai Perindo menjadi perbincangan publik.

Banyak pihak yang kemudian menyebut mantan Gubernur Jawa Tengah melakukan politik identitas.

Ganjar akhirnya buka suara terkait kemunculannya di tayangan azan tersebut. Dia mengaku, tim kreatif dari stasiun televisi tersebut yang mengajaknya untuk membuat projek tersebut.

"MNC punya tim kreatif kemudian mengajak saya," ujar Ganjar Pranowo saat menghadiri acara Mata Najwa Selasa (19/9/2023) malam.

Meski begitu, dia menjelaskan bahwa mereka pastinya memiliki kepentingan lain. Entah itu untuk kepentingan perusahaan atau kepentingan yang lain.

"Dan saya pastikan dia punya kepentingan yang lain, apakah untuk company-nya apakah untuk kepentingan yang lain," katanya lagi.

Menurutnya, dia sendiri tidak memiliki sejarah politik identitas selama terjun di kancah perpolitikan Indonesia.

"Saya tidak punya sejarah politik identitas," ucap Ganjar.

Pada kesempatan itu, dia mengaku bahwa sebenarnya ada beberapa program lagi yang dia buat bersama televisi milik Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesodibjo.

"Saya sebenarnya banyak diajak pada program berikutnya," sebutnya.

"Sudah kita siapkan program berikutnya yang lain," lanjutnya.

Dia mengatakan, program tersebut pasti akan tayang. Namun dia berpesan kepada pihak televisi untuk sekiranya mempertimbangkan apakah tayangan tersebut masuk ranah kampanye atau bukan.

"Dan pasti juga tayang di sana dan pada saat itu saya hanya mengingatkan kalau ini nanti masuk pada wilayah kampanye tolong dipertimbangkan. Kecuali bukan wilayah kampanye silahkan anda pakai," tutur Ganjar.

Namun, dia menegaskan kembali bahwa dirinya tidak memiliki sejarah menggunakan politik identitas. Hal itu bisa dilihat dari track record perjalanan selama dirinya di pemerintahan.

"Sekali lagi saya tidak ada dalam sejarah politik mengunakan politik identitas boleh dicek," tandasnya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar