Ada Properti-Konsumer, Ini Rekomendasi Saham Raih Cuan Pekan Ini

Senin, 07/08/2023 08:36 WIB
Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA)

Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta - (ANTARA)

Jakarta, law-justice.co - Pada penutupan perdagangan Jumat (4/8) lalu, Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup di level 6.853.

Indeks saham melemah 47,39 poin atau naik 0,69 persen dari perdagangan sebelumnya.

Berdasarkan data dari RTI, tercatat asing melakukan aksi net buy sepanjang pekan lalu mencapai Rp3,43 triliun di seluruh perdagangan.

Rerata nilai transaksi sepekan sebesar Rp11,64 triliun, lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya sebesar Rp10,08 triliun.

Pengamat Pasar Modal, Oktavianus Audi melihat IHSG akan lanjut melemah sepanjang pekan ini jika bertahan pada level 6.835.

Untuk pekan ini, dia memperkirakan pergerakan IHSG bakal berada di rentang support 6.715 dan resistance 6.971.

"Indikasi pelemahan terlihat dari pergerakan pasar pekan lalu, di mana beberapa indikator teknikal menunjukkan pelemahan," ujar Audi seperti melansir cnnindonesia.com.

Menurutnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada pekan ini baik dari dalam maupun luar negeri. Pertama, rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal II 2023 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini.

Dalam hal ini, meski perekonomian diperkirakan berada di bawah 5 persen atau hanya sebesar 4,93 persen tapi tetap berada di zona ekspansi.

"Ini akan menjadi periode ekspansi ke-9 berturut-turut. Kami berpandangan ini akan menjadi fundamental ekonomi yang solid dan memberikan sentimen positif untuk pasar," jelasnya.

Kedua, rilis data indeks keyakinan konsumen Juli 2023 yang diperkirakan tetap tinggi berada di level 127,5.

"Kami berpandangan dengan keyakinan konsumen tetap dalam zona optimis, akan menjaga pertumbuhan ekonomi dan terus menjadi sentimen positif untuk pasar," imbuh Audi.

Ketiga, rilis data tingkat inflasi tahunan Amerika Serikat pada Juli 2023 yang diperkirakan naik 3,3 persen. Hal ini dikarenakan harga minyak mentah yang naik untuk minggu ke-6 berturut-turut dan menjadi kenaikan mingguan terpanjang tahun ini.

Jika inflasi AS kembali naik, maka kemungkinan kebijakan The Fed akan kembali hawkish. Ini akan jadi faktor negatif bagi pasar.

"Meski sentimen cukup positif dari rilis data ekonomi Indonesia, kami melihat efek domino yang terjadi karena pemangkasan rating utang AS dan potensi kenaikan inflasi karena harga minyak yang menguat. Maka investor dapat untuk hold dengan antisipasi pelemahan," jelasnya.

Meski di tengah risiko pelemahan, Audi menilai masih ada sektor yang bisa dipertimbangkan untuk dikoleksi oleh investor, yakni sektor konsumer dan properti karena pergerakan teknikal saham yang potensial.

Pekan ini, Audi merekomendasikan empat saham yang bisa dipilih oleh investor. Rinciannya adalah SMRA (trading buy) di rentang Rp635-Rp770, MYOR (trading buy) di rentang Rp2.380-Rp2.750, CTRA (trading buy) di rentang Rp1.030-Rp1.215, dan PNBN (buy on break Rp1.340) di rentang Rp1.225-Rp1.485.

Senada, Associate Director PT Universal Broker Indonesia Sekuritas Hadrian Maynard Taslim juga melihat IHSG pada pekan ini akan melemah dengan level resistance di level support 6.754-6.767 dan resistance 6.966-6.972.

Menurutnya, sektor yang mempengaruhi pergerakan IHSG ke depan adalah data perekonomian sepanjang kuartal II/2023 dan inflasi AS yang bakal dirilis pada 10 Agustus 2023 mendatang.

"Data (inflasi AS) ini akan menentukan the Fed dalam menentukan suku bunga yang dapat berpengaruh ke pergerakan pasar modal kita," kata Hadrian.

Di tengah sentimen yang beragam ini, Hadrian menilai masih ada sektor yang berpotensi menguat dan layak untuk koleksi, yakni properti.

Sedangkan, sektor yang perlu diwaspadai adalah basic karena sedang rawan profit taking di area resistance-nya.

Sementara, sektor yang sedang menguji support adalah transportasi dan infrastruktur yang dapat dipertimbangkan untuk dikoleksi pada pekan ini.

Adapun saham yang direkomendasikan Hadrian pada pekan ini untuk dikoleksi adalah:

1. CTRA
Trading buy area: 1.090-1.105
Target: 1.160-1.185
Support: 1.025-1.050

2. SMRA
Trading buy: 670-680
Target: 715-740
Support: 625-635

3. BDMN
Buy on support: 2.940-2.970
Target: 3.240-3.320
Support: 2.750-2.800

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar