Hacker Indonesia: Kami Akan Terus Serang Al Zaytun Sampai Dia Sadar

Sabtu, 01/07/2023 15:29 WIB
Hacker Indonesia: Kami Akan Terus Serang Al Zaytun Sampai Dia Sadar

Hacker Indonesia: Kami Akan Terus Serang Al Zaytun Sampai Dia Sadar

Jakarta, law-justice.co -  

Indonesia punya Hacker yang ditakuti di dunia karena recordnya berhasil membobol situs negara negara yang menjadi lawannya dan badan atau lembaga resmi pemerintahan suatu negara dan mempunyai kemampuan tingkat tinggi. 

Salah satu nya  yang sedang trend adalah Hacker LockBit  selain Bjorka kembali muncul  .  Hacker Bjorka bikin geger kembali. Ia mengklaim sudah meretas aplikasi MyPertamina. Bjorka ini bukanlah satu-satunya haker yang tersohor di dunia.  Dikutip dari suatu media online , masih ada sejumlah hacker yang memiliki kemampuan melebihi Bjorka. Sementara Hacker LockBit yang membobol 15 juta nasabah dari  bank salah satu perbankan Bank Usaha Milik Negara (BUMN), Bank Syariah Indonesia (BSI) 

Bahkan, ada hacker lainnya itu beberapa di antaranya disegani karena kemampuan tingkat tinggi.

Data terkini ada hacker indonesia yang berhasil menghack satelit china sehingga bisa pindah posisi orbitnya. Meskipun hanya berbekal lulusan SMA saja. 

Saat ini para hacker bergabung dalam komunitas untuk turun gunung untuk melakukan pembelaan atas ketidak puasan yang terlihat oleh para hacker ini.

Menindak lanjuti hal itu, sejumlah komunitas hacker Indonesia melakukan penyerangan ke Ponpes Al Zaytun lewat dunia maya. Mereka telah menumbangkan situs cp.contacts.al-zaytun.sch.id. Situs tersebut masih belum bisa dibuka hingga saat ini. Komunitas bernama Fredens of Security itu membeberkan beberapa data pribadi alumni dari ponpes tersebut. Selain itu, mereka juga membocorkan 45.780 data registrasi Al Zaytun pada bulan Mei 2023.

Data tersebut berisikan nama lengkap, nomor induk kependudukan (NIK) dan alamat. "Maaf Indonesia, kami bukan teroris, tapi kami ingin membela Islam dan kami tidak terima muslim Indonesia sesat seperti ini, kami akan terus serang Al Zaytun sampai dia sadar," tulis komunitas tersebut dikutip pada Jum`at (30/6/2023).

Daftar tersebut diketahui berisi nama, nomor HP, tanggal lahir, agama, istri, anak, nama ayah dan ibu, pendidikan dan pekerjaan. Namun data-data di atas belum diketahui kebenarannya. Data Pribadi diduga milik Panji Gumilang

Kemudian terdapat  kelompok hacker lainnya, VulzSec Official mengklaim bahwa pihaknya telah mendapat 26 data pengajar dan dua ahli TI Al Zaytun. Meraka mengancam akan menyebarkan data sensitif tersebut jika polemik Al Zaytun tidak dihentikan. "Kami tidak membagikan semua data pengajar Al-Zaytun. Serangan itu hanya peringatan. Namun, jika masih ada kontroversi, kami akan membagikan semua data secara gratis," kata mereka.

 Hacktivist Indonesia "Sudah cukup bukti dan bukan hanya satu dan dua, melainkan banyak bukti kalau pondok pesantren ini sudah layak di tutup, dikarenakan sudah banyak ajaran ajaran yang menyimpang. Dan pemerintah juga jangan diam, jangan takut untuk bertindak. Jika kalian lemah dan tidak tegas, lantas untuk apa pemerintahan ini dibentuk," kata Hacktivist Indonesia.

 

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar