Saat Jemaah Haji Terlantar di Muzdalifah & Tendanya Bermasalah di Mina

Kamis, 29/06/2023 09:29 WIB
Biaya pelaksanaan ibadah haji akan berpotensi naik dua kali lipat jika tidak disubsidi pemerintah (Dok.Pixabay/konevi)

Biaya pelaksanaan ibadah haji akan berpotensi naik dua kali lipat jika tidak disubsidi pemerintah (Dok.Pixabay/konevi)

Jakarta, law-justice.co - Jemaah haji Indonesia juga harus menghadapi berbagai tantangan selama di sana mulai dari terlantar di Muzdalifah sampai tidur di luar tenda di Mina, selain beradaptasi dengan cuaca Arab Saudi.

Saat berada di Muzdalifah dan hendak menuju Mina, ribuan jemaah haji terlantar masih menunggu bus jemputan. Suhu begitu panas dan mereka hanya duduk di tepian jalan.

"Ada tim kesehatan saja. Jumlah jemaah masih ribuan. Saya masih di Muzdalifah belum terangkut ke Mina, masih menunggu bus," ujar Edi Purnomo, salah satu jemaah haji seperti melansir cnnindonesia.com, Rabu (28/6).

Suhu 41 derajat Celcius membuat sebagian jemaah mencari bus sendiri ke Mina. Sementara sebagian lain memilih bertahan. Setelah dikonfirmasi, jemaah haji terlantar sebab bus-bus tidak bisa masuk karena jalan dipadati jemaah.

"Kepadatan dari titik-titik koordinat jamaah haji menyebabkan pergerakan lambat. Jemaah haji yang angkanya kembali normal memerlukan kembali ujian kesabaran dalam kaitan ini," ucap panitia haji Ahmad Shidiq.

Tidak berhenti sampai di situ, jemaah haji lagi-lagi harus menghadapi masalah. Jemaah di Maktab 71 dilaporkan terpaksa tidur di luar tenda. Tenda ternyata tidak mampu menampung seluruh jemaah haji.

Dalam sebuah video, terlihat kasur digelar di depan tenda dan koper-koper tidak masuk ke tenda. Jemaah tidur dan makan di atas kasur. Video merekam jemaah kloter 95 Solo dan kloter 93 Blora.

Mengetahui kondisi ini, anggota Timwas Haji DPR Hamid Noor Yasin meminta Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) bergerak cepat.

"Kami khawatir kalau besok siang cuaca panas tinggi dan tidak bisa tertampung di dalam tenda akan terjadi persoalan-persoalan yang serius," kata Hamid.

Sebelumnya Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengatakan pihaknya akan melakukan pengecekan ulang.

Pihaknya akan mengecek ke maktab-maktab di Mina dan memastikan jemaah menempati maktab sesuai ketentuan sebab beberapa maktab sudah overcapacity.

"Yang nanti kami lakukan adalah apakah mereka betul jemaah di situ atau limpahan dari yang lain yang belum menempati yang sesungguhnya," kata Hilman pada awak media di Muzdalifah, Rabu (28/6).

 

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar