Ketika Perang Dingin Mega-Jokowi Terasa di Acara Bulan Bung Karno (1)

Minggu, 25/06/2023 10:43 WIB
Ketika Perang Dingin Mega-Jokowi Terasa di Acara Bulan Bung Karno. (RMOL)

Ketika Perang Dingin Mega-Jokowi Terasa di Acara Bulan Bung Karno. (RMOL)

Jakarta, law-justice.co - Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi menilai bahwa perang dingin antara Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terasa saat acara puncak Bulan Bung Karno (BBK) 2023, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.

Hal itu dia sampaikan merespon pernyataan Megawati yang menyindir tiga partai pendukung Presiden Jokowi, PAN, PKB dan Golkar, masih pikir-pikir dukung Ganjar Pranowo. Pimpinan ketiga partai itu juga hadir di arena.

"Ketum tiga partai yang diundang masih pikir-pikir kalau Ganjar Capresnya, artinya tiga partai itu tidak mendukung PDIP. Megawati hanya didukung Hanura dan Perindo, partai gurem yang tidak punya kursi di DPR," kata Muslim seperti melansir rmol.id.

Dia melihat Megawati gelisah, meski acara itu dihiasi canda dan tawa.

Kegelisahan itu bisa dinilai dari pernyataan "Kalau di sini ada tiga (Golkar, PAN, PKB) itu yang saya bilang, ya mikar-mikir dulu dah. Tuh bapak-bapak, kan diketawain. Lho bener kan. Tapi saya bilang, ndak apa-apa, mau ikut boleh, endak ikut ya ndak papa, betul ndak? Merdeka!"

"Jadi, di acara itu masih terbaca, Megawati dan Jokowi ada perang dingin," kata Muslim.

Megawati, kata dia, sudah terlanjur mengusung Ganjar atas desakan dan usulan Jokowi, hingga meninggalkan Puan Maharani yang telah digadang-gadang di internal PDIP.

Meski begitu, Megawati diyakini kecewa, dengan pengorbanan itu, Ganjar malah minim dukungan dari partai yang punya kursi di Senayan, terlebih Parpol yang ada di koalisi pendukung Jokowi masih pikir-pikir mendukung Ganjar.

"Ini pasti bikin Megawati kecewa pada Jokowi, karena tiga partai itu ada di bawah kendali Jokowi," pungkas Muslim.

Megawati Tegaskan PDIP Bisa Usung Capres dan Cawapres Sendiri

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut partainya bisa saja mengusung sendiri pasangan capres dan cawapres 2024. Sebab, secara aturan PDIP sendiri sudah memenuhi syarat ambang batas meencalonkan.

Meski begitu, ditekankan Megawati, partainya mengutamakan kerja sama antar parpol dalam membangun Bangsa, karenanya PDIP tetap terbuka untuk bergotong-royong dengan partai lain di Pilpres 2024.

"Kita itu sebetulnya boleh bawa calon presiden-wakil presiden sendiri, tetapi saya buka pintu karena sifat kita adalah kekeluargaan dan gotong royong. Jadi tadi saya katakan di belakang saya ini ada beberapa partai yang sudah pasti, itu ada tiga," kata Megawati saat berpidato dalam acara peringatan Bulan Bung Karno di Stadion Utama GBK, Sabtu, 24 Juni 2023.

Megawati lantas mengenalkan tiga partai yang sudah pasti berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024. Ketiganya yakni PPP, Partai Hanura dan Perindo.

“Jadi tadi saya katakan di belakang saya ini ada beberapa partai yang sudah pasti itu ada 3, dari PPP. Ayok Pak Mardiono (Plt Ketum PPP) berdiri,” kata Megawati.

Dia menerangkan, PPP merupakan parpol pertama yang menawarkan diri ingin bergabung dengan koalisi PDIP mengusung Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

“Beliau (Mardiono) nomor 1 ‘Bu saya sama-sama boleh enggak Bu?’ Boleh Pak,” ujarnya.

Sementara itu, Megawati menyebut Ketum Hanura Osman Sapta Odang (OSO) sempat memohon-mohon supaya Hanura diajak PDIP pada Pilpres 2024.

“Ini abang saya ini ndesek-ndesek aja dari Partai Hanura yaitu Pak OSO, dia suka marah-marah ‘kenapa kamu gak pernah ajak abang ya?’ Ayok sinilah kalau mau ikut, gitu,” kata Mega seraya tersenyum.

“Yang ketiga, itu orangnya gak ada salam dari Pak Hary Tanoe dari Perindo,” kata Megawati menambahkan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar