Respons Menohok OPM soal Lenis Kogoya Bantu Bebaskan Pilot Susi Air

Rabu, 29/03/2023 08:30 WIB
Pilot Susi Air disandera kelompok KKB di Papua. (Arsip Istimewa)

Pilot Susi Air disandera kelompok KKB di Papua. (Arsip Istimewa)

Jakarta, law-justice.co - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM) buka suara merespons pernyataan Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Papua, Lenis Kogoya yang siap membantu membebaskan pilot Susi Air.

Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sambom menyatakan Lenis telah memberi harapan kosong kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan pernyataannya itu.

Menurutnya, penyanderaan yang dilakukan merupakan perjuangan warga Papua, bukan keluarga Kogoya.

"Ini bukan perjuangan keluarga Kogoya, melainkan perjuangan nasional Bangsa Papua. Maka Lenis Kogoya memberikan harapan kosong kepada Presiden Indonesia dan kabinetnya," kata Sebby saat dihubungi, Selasa (28/3).

Sebby mengatakan orang Papua tak butuh Lenis. Menurutnya, Lenis adalah orang yang gampang dimanfaatkan pemerintah.

"Pembicaraan Lenis Kogoya sebatas menghibur Presiden Indonesia Joko Widodo dan kabinetnya supaya mereka kasih dia uang yang banyak," katanya.

Sebelumnya, pilot Susi Air Philip Mark Merthens disandera oleh OPM. Penyanderaan dilakukan usai OPM membakar pesawat Susi Air di Bandara Paro, Nduga, 7 Februari lalu.

Sudah satu bulan lebih pilot Susi Air itu dalam penyanderaan OPM. TNI-Polri masih berupaya membebaskan Warga Negara Selandia Baru itu.

Di sisi lain, Lenis Kogoya menyatakan kesiapan marga Kogoya ikut membebaskan Philip. Ia menyampaikan pernyataan itu saat menemui Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta.

Lenis menyarankan ke Jokowi agar masalah ini diselesaikan tanpa kekerasan.

"Kami marga Kogoya turun tangan supaya kami ajak janganlah pembunuhan, enggak baik," kata Lenis usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (27/3).

Leni mengatakan perwakilan marga Kogoya akan mengunjungi markas OPM dalam waktu dekat. Mereka akan melobi Egianus Kogoya untuk membebaskan Philip tanpa paksaan.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar