Nixon Napitupulu Jadi Dirut BTN Baru, Bisa Tekan NPL di Bawah 2%?

Jum'at, 17/03/2023 15:40 WIB
Dirut Baru BTN Nixon Napitupulu (Net)

Dirut Baru BTN Nixon Napitupulu (Net)

Jakarta, law-justice.co - RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Tahunan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau Bank BTN pada hari ini, Kamis (16/3), menetapkan pergantian direktur utama (Dirut). Posisi tersebut kini ditempati Nixon LP Napitupulu yang sebelumnya menjadi Wakil Direktur Utama.

Nixon mengungkapkan salah satu rencana strategi bisnis adalah modernisasi BTN. Saat ini BTN masih fokus sebagai mortgage bank atau bank di segmen kredit perumahan.

"Kami akan repositioning brand BTN ke depannya supaya terlihat lebih kekinian dan diterima masyarakat, sehingga brand BTN tidak saja dianalogikan sebagai KPR, tapi kita juga ingin bank tabungan. Benar-benar saving bank, benar-benar digital bank, dan lain kita dikenal sebagai mortgage bank," ujar Nixon dalam konferensi pers RUPS virtual, dikutip Jumat (17/3/2023)

Nixon juga mendorong profil BTN yang lebih modern melalui teknologi mobile banking. Selain itu, segala macam iklan dan produk ke arah digital.

"BTN punya kemampuan consumer yaitu apa yang disebut mortgage and beyond, jadi tidak ngomong mortgage saja tapi pembiayaan terkait konsumer yang bisa kita dorong di Bank Tabungan Negara," kata Nixon.

"More digitalized ke depannya, bisnis proses juga sedang digitized dari depan sampai belakang, sampai waktu tidak lama lagi BTN akan menjadi satu profil bank yang lebih modern dibanding hari ini," katanya.

Nixon juga memastikan pihaknya menyelesaikan penurunan kredit macet (net performing loan) atau NPL ke angka 2 persen pada dua hingga tiga tahun mendatang. Ia menganggap angka NPL tersebut ideal dan mendorong kondisi BTN semakin sehat.

"Kami berupaya menurunkan NPL rasio ke angka di bawah 2 persen. Salah satu strategi besarnya adalah set sale, kita tunggu perizinan dari OJK dan disetujui penyelesaian NPL jauh lebih cepat dari waktu-waktu sebelumnya," tutur Nixon.


BTN Incar Laba Bersih Rp 3,3 Triliun di 2023

Direktur Finance BTN Nofry Rony Poetra menyampaikan target laba bersih tahun 2023 adalah meningkat 8-10 persen yoy. Sedangkan kredit dan pembiayaan ditargetkan tumbuh 8 persen - 10 persen.

"Terkait target laba bersih sesuai RBB dan RKAP, laba bersih di 2023 akan kami upayakan meningkat 10 persen yoy. Kalau tahun lalu sekitar Rp 3,04 (triliun), di tahun ini bisa mencapai Rp 3,3 (triliun)," imbuh Nofry.

Untuk mencapai target tersebut, perseroan telah menetapkan arah kebijakan umum yakni `Perluasan Bisnis Berbasis Ekosistem Perumahan`, di antaranya dengan mengoptimalkan kontribusi pada program KPR Subsidi dan meningkatkan KPR non subsidi melalui kerja sama developer, agen properti, mengembangkan skema KPR yang menyasar generasi milenial. Kemudian, meningkatkan kredit high yield (KRING, KAR, KUR) beyond mortgage melalui cross selling kepada nasabah captive.

 

(Kiki Agung\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar