Untuk Kelabui TNI-Polri, Kelompok Egianus Kogoya Sengaja Berpencar

Kamis, 09/03/2023 10:22 WIB
Egianus Kogoya komandoi pembakaran pesawat Susi Air di Nduga Papua (Tribun)

Egianus Kogoya komandoi pembakaran pesawat Susi Air di Nduga Papua (Tribun)

Jakarta, law-justice.co - Hingga saat ini, Tim Gabungan TNI-Polri masih terus melakukan pencarian terhadap Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang sudah sebulan disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Kav Herman Taryaman menyebut Egianus sengaja membuat kelompoknya berpencar untuk mengecoh tim gabungan.

Akibat tindakan tersebut, Herman mengatakan saat ini tim Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz yang memburu mereka mesti memperluas pencarian.

"Proses pencarian dikembangkan ke wilayah lainnya karena diketahui KST mulai berpencar untuk mengelabui aparat gabungan TNI-Polri yang sedang melakukan pencarian," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/3).

Herman enggan berbicara lebih jauh ihwal syarat tebusan senjata dan amunisi yang diminta KKB. Menurutnya saat ini tim gabungan hanya fokus dalam pencarian dan keselamatan Philip maupun warga yang berada di sekitar lokasi penyanderaan.

"TNI melakukan pencarian Pilot Susi Air yang dibawa KST untuk membantu Polri dalam penegakan hukum dan melindungi keselamatan masyarakat, serta memastikan pembangunan tetap berjalan," tuturnya.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebelumnya menjelaskan operasi militer atau penyerbuan terhadap KKB yang menyandera Philip tidak memungkinkan untuk dilakukan.

Yudo menjelaskan hal itu dikarenakan kelompok penyandera Philip terus berpindah dan menyamar di tengah-tengah penduduk setempat. Ia khawatir operasi militer malah membahayakan korban dan masyarakat sipil.

"Khawatirnya penduduk yang akan terkena imbas karena mereka ini kan bersama-sama dengan penduduk. Kita tidak mau masyarakat menjadi korban hanya gara-gara ini," jelasnya dalam konferensi pers, Rabu (8/3).

Dia menambahkan apabila memang ingin mengambil opsi penyerbuan, hal tersebut sejatinya sudah akan dilakukan sejak lama. Pasalnya, kata dia, TNI mempunyai prajurit dan alutsista yang memadai untuk menunjang operasi tersebut.

"Tapi ini bukan operasi militer, ingat ini adalah operasi penegakan hukum sehingga harus mengedepankan hukum," tegasnya.

Kapten Philip disandera oleh KKB sejak 7 Februari lalu. Ia dilaporkan menghilang tak lama setelah kelompok tersebut membakar pesawat Susi Air di Nduga.

Ketua Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadani mengatakan pihaknya masih terus melakukan pendekatan lunak melalui negosiasi kepada tokoh masyarakat dan adat setempat.

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar