Jelang Natal & Tahun Baru, Densus Ringkus 24 Teroris di Jabar-Jateng

Senin, 19/12/2022 19:54 WIB
Pernyataan Kapolri Terkait Perkembangan Kasus Penembakan Brigadir Yosua. (law-justice.co)

Pernyataan Kapolri Terkait Perkembangan Kasus Penembakan Brigadir Yosua. (law-justice.co)

Jakarta, law-justice.co - Kepolisian Indonesia (Polri) menegaskan bahwa kewaspadaan terhadap aksi terorisme jelang Natal dan tahun baru di Indonesia terus ditingkatkan.

Kepala Kepolisian Indonesia (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan setelah bom bunuh diri meledak di Polsek Astana Anyar, Bandung, ada 24 teroris yang ditangkap.

"Jadi pasca-peristiwa bom yang terjadi di Astana Anyar kemarin sampai saat ini kita sudah melakukan kegiatan pengamanan dan pengembangan 6 orang kita amankan dari wilayah Jawa Barat, kemudian 7 orang dari wilayah Jawa Tengah dan 11 orang dari wilayah Sumatera Utara," kata Sigit dalam jumpa pers usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo di kantor Presiden, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).

Sigit mengaku sudah memerintahkan Densus 88 Antiteror dan seluruh jajarannya meningkatkan kewaspadaan.

Dia juga meminta jajarannya bekerja sama dengan organisasi masyarakat dan memberikan sosialisasi kepada mantan narapidana terorisme (napiter).

"Tentunya kita sudah memerintahkan kepada seluruh jajaran dan khususnya Densus untuk terus meningkatkan kewaspadaan, bekerja sama juga dengan ormas-ormas yang ada, kemudian mantan-mantan napiter juga memberikan sosialisasi. Tentunya seluruh pergerakan kita melakukan pemantauan secara maksimal," ujarnya.

Pemantauan secara maksimal juga dilakukan di tempat ibadah. Sigit mengatakan mesin X-ray hingga anjing pelacak atau K9 akan disiapkan di tempat ibadah tertentu.

"Demikian juga di tempat ibadah kita siapkan pola sterilisasi sebelum dimulai ibadah. Kemudian pada saat masuknya di wilayah di gereja-gereja tertentu atau di tempat-tempat ibadah tertentu juga kita siapkan X-ray. Ini juga bisa mengurangi risiko yang ada. tentunya kita juga mengerahkan apa yang kita miliki K9 dan sebagainya untuk di lokasi di lokasi ibadah," papar Sigit.

"Untuk yang lain, Densus, BIN, kemudian teman-teman dari TNI, BAIS, terus berkoordinasi untuk memastikan seluruh pergerakan bisa terbangun," imbuh dia.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar