Usai Dimintai Keterangan soal Tragedi Kanjuruhan, Iwan Bule `Hilang`

Selasa, 11/10/2022 20:48 WIB
Segera Pecat Nico Afinta dan Iwan Bule!  (Terkini.id).

Segera Pecat Nico Afinta dan Iwan Bule! (Terkini.id).

Jakarta, law-justice.co - Usai dipanggil Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) terkait Tragedi Kanjuruhan di Kantor Kemenpolhukam, Jakarta, Selasa (11/10), Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan `menghilang`.

Mochamad Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule tiba di kantor Kemenko Polhukam bersama pengurus PSSI lainnya pada pukul 11.15 WIB.

Dia memisahkan diri dengan rombongan saat masuk ke dalam gedung Kemenko Polhukam. Di saat yang bersamaan, para wartawan tengah menghampiri Sekjen PSSI Yunus Nusi.

Iwan Bule bersama stafnya berada di kantor Kemenko Polhukam selama kurang lebih empat jam. Namun setelah agenda selesai pada pukul 15.00 WIB, dirinya tidak tampak untuk memberi keterangan kepada awak media.

Keterangan dari PSSI dan Tim Investigasi yang mereka bentuk diberikan oleh Yunus Nusi dan Ahmad Riyadh yang juga didampingi Erwin Tobing.

Iwan Bule diduga menggunakan akses keluar lain saat meninggalkan kantor Kemenko Polhukam.

Akses pintu belakang sebelumnya dipakai oleh Iwan Bule saat istirahat makan siang. Ia sempat salat zuhur bersama rekan-rekannya dan menjadi imam.

Namun saat didekati awak media setelah salat, Iriawan menolak memberi pernyataan.

"Nanti, ya, nanti. Setelah selesai," kata Iwan Bule.

Selain pengurus PSSI, rencananya TGIPF juga akan memanggil PT Liga Indonesia Baru (LIB) hingga pemegang hak siar kompetisi liga.

Sebelumnya TGIPF sudah memanggil Komisi Polisi Nasional (Kompolnas) dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) untuk dimintai keterangan.

Iriawan sedang mendapat sorotan terkait Tragedi Kanjuruhan. Iwan Bule mendapat desakan mundur dari PSSI menyusul insiden Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. Namun hingga kini Iriawan menolak mundur.

TGIPF Berondong PSSI dengan Banyak Pertanyaan

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan memberondong pertanyaan saat memanggil pengurus PSSI di Kantor Kemenko Polhukam RI, Selasa (11/10).

Anggota TGIPF, Akmal Marhali menyebut pihaknya baru dalam tahap awal dalam mengajukan pertanyaan kepada pengurus PSSI termasuk Mochamad Iriawan (Iwan Bule) sebagai ketua umum PSSI.

"[Bertanya] masalah kasus-kasus lah, PSSI menyampaikan soal aturan dan pertanggungjawaban. PSSI yang berbicara pak Iwan Bule, Wakil Ketua, Sekjen, tapi yang paling banyak bicara pak [Ahmad] Riyadh," kata Akmal, Selasa (11/10).

Akmal menyampaikan secara garis besar PSSI menyatakan siap bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. Namun selama proses investigasi berjalan, PSSI membuka diri terhadap masukan dari TGIPF.

"Mereka menjelaskan PSSI posisinya tanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. Masukan dari kami diterima sebagai masukan yang baik," ujarnya.

Agenda pemanggilan pengurus PSSI oleh TGIPF berlangsung kurang lebih empat jam dari pukul 11.00 WIB hingga 15.00 WIB.

Pertemuan sempat tertunda lantaran Menko Polhukam Mahfud MD harus menghadiri rapat dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka selama kurang lebih dua jam.

Ketua Tim Investigasi PSSI Ahmad Riyadh yang turut hadir di Kemenkopolhukam, mengatakan pihaknya menjawab seluruh pertanyaan yang dilontarkan. Ia menyebut PSSI menerima banyak saran soal pertanggung jawaban Tragedi Kanjuruhan.

"Banyak masukan-masukan untuk kami, konfirmasi apa yang sudah dilakukan PSSI dari perencanaan pertandingan sampai terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Lalu ada masukan banyak ke depannya nanti akan ada lima rumusan untuk perbaikan yang akan dikoordinasikan oleh tim kepolisian dan FIFA," ucap Riyadh.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar