Tragedi Kanjuruhan Malang, Polisi Evaluasi dan Verifikasi Korban

Minggu, 02/10/2022 18:59 WIB
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo (Net)

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo (Net)

Jakarta, law-justice.co - Polri tengah melakukan evaluasi terkait penggunaan gas air mata dalam pengamanan saat terjadi kericuhan pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu 1 Oktober 2022.

"Dievaluasi dulu, jadi kita tidak buru-buru menyimpulkan," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Dedi Prasetyo kepada wartawan di Mabes Polri, Minggu 2 Oktober 2022.

Menurut Dedi, evaluasi penggunaan gas air mata ini dilakukan secara menyeluruh dan komprehensif. Dia memastikan akan segera menyampaikan hasilnya evaluasi tersebut kepada publik.

"Itu harus dievaluasi secara menyeluruh dan komprehensif dan nanti hasil daripada evaluasi menyeluruh sesuai dari perintah Bapak Presiden nanti disampaikan," jelasnya.

Sebagai inromasi, badan sepak bola dunia FIFA telah melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion. Larangan itu tertuang dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations.

Dimana pada pasal 19 b) tertulis, `No firearms or "crowd control gas" shall be carried or used`.

Bunyi aturan ini intinya senjata api atau gas untuk mengontrol kerumunan dilarang dibawa serta digunakan.

Verifikasi Jumlah Korban

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan korban meninggal dunia dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang sebanyak 125 orang. Menurut dia, data terbaru ini telah terverifikasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Malang.

"Terverifikasi yang meninggal jumlahnya dari awal diinformasi 129. Data terakhir berdasarkan pengecekan dan verifikasi dengan Dinkes jumlahnya 125 karena ada yang tercatat ganda," ungkap Jendral Sigit dalam konferensi pers di Stadion Kanjuruhan Malang, Minggu (2/10/2022).

Tak sampai disitu, Sigit mengatakan pihaknya akan melakukan langkah lanjutan dengan tim DVI dan penyidik. Upaya yang tengah dilakukan saat ini yakni pengumpulan data dari TKP kejadian.

"Dan nanti hasilnya kami sampaikan ke masyarakat. Yang jelas, kami akan serius dan mengusut tuntas dan ke depan terkait proses penyelenggaran dan pengamanan," tuturnya.

Lebih lanjut Sigit memastikan, polisi akan mengusut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan ini. Dia menyebut telah menurunkan tim investigasi menyeluruh.

"Karena begitu besarnya saudara kita yang meninggal, maka kami bersama tim akan melaksanakan pengusutan terkait proses penyelenggaraan dan pengamanan. Kami akan melakukan investigasi terkait peristiwa yang terjadi," terangnya.

"Langkah sudah kami lakukan pengumpulan data-data di TKP. Yang jelas kami akan serius mengusut tuntas proses penyelenggaraan dan pengamanan. Nanti hasilnya akan kami sampaikan dan akan jadi acuan dalam proses pengamanan selanjutnya," imbuhnya.

(Tim Liputan News\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar