Menko Ekon: Konversi ke Kompor Listrik Tidak Diberlakukan Tahun Ini

Sabtu, 24/09/2022 13:35 WIB
Menko Ekon Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan pers pada Jumat, 23 September 2022 (setneg.go.id)

Menko Ekon Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan pers pada Jumat, 23 September 2022 (setneg.go.id)

Ramai Konversi Kompor LPG Ke Kompor Listrik Indusi, law-justice.co - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto mengatakan, konversi kompor LPG ke kompor listrik induksi tidak akan diberlakukan tahun ini.

Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto dalam keterangan persnya melalui Zoom, Jumat (23/09/2022).

“Dapat saya sampaikan bahwa pemerintah belum memutuskan, sekali lagi pemerintah belum memutuskan terkait program konversi kompor LPG 3 kilogram menjadi kompor listrik induksi,” kata Airlangga, sapaannya, dalam konferensi pers, Jumat (23/9/2022), dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.

Ia melanjutkan, pemerintah terus memantau dan menghargai masukan dari masyarakat serta memonitor pemberitaan di media. Selain itu, pemerintah juga telah melihat langsung kondisi di lapangan.

“Dapat dipastikan bahwa program ini tidak akan diberlakukan di tahun 2022. Sampai saat ini pembahasan anggaran dengan DPR terkait dengan program tersebut belum dibicarakan dan tentunya belum disetujui,” ujarnya.

Sementara itu, program kompor listrik induksi saat ini masih uji coba. Sebanyak 2.000 unit, dari rencana 300 ribu unit, akan dilaksanakan di Bali dan Solo, Jawa Tengah.

Hasil dari uji coba ini nantinya dilakukan evaluasi dan perbaikan-perbaikan. Airlangga menegaskan, pemerintah akan memperhatikan kepentingan masyarakat dalam program konversi tersebut.

“Pemerintah akan menghitung dengan cermat segala biaya dan risiko, memperhatikan kepentingan masyarakat, serta menyosialisasikan kepada masyarakat sebelum program diberlakukan,” ungkapnya.

Program konversi kompor LPG 3 kilogram ke kompor induksi listrik diketahui menuai polemik di masyarakat. Beberapa yang disoroti adalah kebutuhan listrik yang besar dan tidak cocok dengan gaya masakan Indonesia yang sering menggunakan api besar.

(Amelia Rahima Sari\Yudi Rachman)

Share:




Berita Terkait

Komentar