Tolak Kenaikkan Harga BBM,

Massa PA 212 & GNPR Kembali Geruduk Istana, Ini Pooin Tuntutannya (3)

Jum'at, 23/09/2022 12:03 WIB
Ratusan Alumni  PA 212 dan Gerakan Nasional Pengalaman Fatwa (GNPF) Ulama menggelar aksi demonstrasi di Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (12/9). Dalam aksi hari ini PA 212 dan GNPF membahas tolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan menuntut 3 tuntutan yakni, turunkan harga BBM, turunkan harga-harga, tegakan supremasi hukum. Foto: Coky

Ratusan Alumni PA 212 dan Gerakan Nasional Pengalaman Fatwa (GNPF) Ulama menggelar aksi demonstrasi di Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (12/9). Dalam aksi hari ini PA 212 dan GNPF membahas tolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan menuntut 3 tuntutan yakni, turunkan harga BBM, turunkan harga-harga, tegakan supremasi hukum. Foto: Coky

Jakarta, law-justice.co - Sebanyak 3.800 petugas keamanan dikerahkan untuk mengamankan demo PA 212 dan sejumlah ormas Islam yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Rakyat (GNPR) menolak kenaikan harga BBM di sekitar Patung Kuda, Jakarta, Jumat (23/9).

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan ribuan personel itu sekaligus untuk mengamankan aksi demo di beberapa titik lain. Namun, demo di titik lain itu tak terkait dengan kenaikan harga BBM.

"Untuk personel yang kita siapkan untuk seluruh wilayah Jakpus seperti di DPR, kemudian Patung Kuda, terus di Balai Kota, terus di ada beberapa titik lagi ya, itu 3.800 personel," kata Komarudin saat dihubungi.

Komarudin menyebut demo oleh massa GNPR terkait kenaikan harga BBM itu diperkirakan akan diikuti oleh 1.000-2.000 orang. Pihaknya pun mengimbau massa GNPR menggelar aksi di sisi barat daya Monas.

Jika massa GNPR bersikeras melakukan demo di Jalan Medan Merdeka Barat atau Patung Kuda, pihaknya kemungkinan akan melakukan penutupan ruas jalan.

"Sekiranya mereka memilih untuk menyampaikan aspirasi di Jalan Merdeka Barat, nah tentu ini akan ada beberapa ruas jalan yang terpaksa kami alihkan," ucap Komarudin.

Lebih lanjut, Komarudin mengimbau kepada massa aksi untuk melakukan unjuk rasa secara tertib.

Aksi hari ini merupakan lanjutan dari aksi sebelumnya pada Senin (12/9).

Berdasarkan poster yang beredar, aksi rencananya akan digelar sekitar pukul 13.00 WIB atau setelah Salat Jumat.

Wasekjen PA 212 Novel Bamukmin menyebut pihaknya tetap membawa tiga tuntutan rakyat atau `Tritura` kepada pemerintah, yakni turunkan harga BBM, turunkan harga-harga bahan pokok, dan tegakkan supremasi hukum.

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin siap menerima massa PA 212 yang akan menggelar demonstrasi menolak kenaikan harga BBM.

Ngabalin mengatakan besok berada di Gedung Bina Graha di Istana Kepresidenan Jakarta. Ia bersedia menerima demonstran yang ingin menyampaikan aspirasinya.

"Tidak ada masalah. Kalau mereka mau, kita terima," kata Ngabalin

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar