China Makin Agresif ke Taiwan, AS-Jepang Siapkan Rudal Jarak Jauh

Sabtu, 17/09/2022 10:00 WIB
Ilustrasi Rudal. (Foto: Arabnews).

Ilustrasi Rudal. (Foto: Arabnews).

Jakarta, law-justice.co - Persoalan Taiwan menjadi salah satu fokus diskusi dalam pertemuan tatap muka Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin dan Menteri Pertahanan Jepang Yasukazu Hamada baru-baru ini.

Hamada berada di Washington dalam agendanya bertemu Austin. Pentagon mengatakan, kedua menteri bertukar pandangan tentang berbagai masalah keamanan regional yang terkait dengan aliansi AS-Jepang, termasuk tindakan agresif China di Taiwan dan kawasan Asia-Pasifik.

Itu adalah pertemuan pertama mereka sejak Hamada menjabat bulan lalu.

“Mereka mengkonfirmasi tujuan bersama mereka untuk memodernisasi aliansi AS-Jepang, meningkatkan pencegahan terintegrasi, dan lebih lanjut bekerja sama dengan mitra yang berpikiran sama untuk memastikan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” menurut pengumuman Pentagon tentang pertemuan tersebut.

Hamada dan Austin juga mengutuk keras penembakan rudal balistik China ke zona ekonomi eksklusif Jepang awal bulan lalu.

The Diplomat pada Jumat (16/) menulis, Jepang dikelilingi oleh tetangga yang bersenjata nuklir yang semakin tidak ramah, yaitu Korea Utara, China, dan Rusia. Dengan latar belakang itu, ada kekhawatiran Jepang tidak bisa lagi mempertahankan diri dengan hanya mencegat rudal yang masuk.

Hamada menyatakan bahwa Jepang sedang mempertimbangkan "kemampuan serangan balik” untuk memperkuat kemampuan pertahanannya sebagai bagian dari Strategi Keamanan Nasional yang direvisi.


Selama pertemuan 90 menit, Austin menyatakan dukungan kuat AS untuk rencana Jepang itu.

Dia menyatakan bahwa perilaku koersif China di Selat Taiwan dan perairan di sekitar Jepang adalah provokatif, merusak stabilitas dan belum pernah terjadi sebelumnya.

Austin menanggapi posiif rencana itu. "Komitmen Washington yang tak tergoyahkan untuk membela Jepang," kata Austin.

Kedua pejabat itu menegaskan kembali pentingnya memastikan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan, kata pernyataan itu.


Pernyataan itu juga meyebutkan bahwa baik Austin maupun Hamada menyambut baik rencana untuk menjadikan Jepang tuan rumah pesawat pengintai MQ-9 AS yang akan ditempatkan di pangkalan militer Jepang di Prefektur Kagoshima untuk meningkatkan kemampuan aliansi dalam operasi intelijen, pengawasan dan pengintaian.

 

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar