"Nasib Ojol Gunakan Motor Listrik, Orderannya Sering DItolak"

Kasihan Ojol Motor Listrik, Orderannya Suka Ditolak Karena Apa?

Minggu, 11/09/2022 17:33 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkeliling Borobudur dengan motor listrik. Hal itu dilakukan saat meresmikan layanan kendaraan listrik di Borobudur. Foto: dok. Kemenparekraf

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno berkeliling Borobudur dengan motor listrik. Hal itu dilakukan saat meresmikan layanan kendaraan listrik di Borobudur. Foto: dok. Kemenparekraf

law-justice.co -  

Setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan aplikator ojek online (ojol) memastikan mulai Minggu (11/9) tepat pukul 00.00 WIB, tarif ojol resmi naik. "Adanya kesepakatan dengan aplikator (mulai) berlaku tarif baru pada 11 September pukul 00.00 wib," ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati kepada pers.

Motor Listrik sebagai alternatif krisis  Energi terbarukan dan alternatif pengganti minyak fosil . 

Kelebihan adalah  lebih irit dan ramah lingkungan, namun motor listrik saat ini masih punya satu kelemahan dasar, yakni performa atau kecepatan yang belum memadai. Padahal, sejak beberapa bulan terakhir, mulai banyak driver ojek online (ojol) yang menggunakan unitnya.
Muhammad Sadeli merupakan salah satu driver ojol yang telah lama menggunakan motor listrik buatan Smoot Tempur. Dia menyewa kendaraan tersebut dengan tarif Rp 50 ribu sehari atau Rp 1,5 juta sebulan.


"Motor listrik yang saya pakai ini sewa, bukan milik pribadi. Biaya sewanya Rp 50 ribu sehari, terus minimal peminjamannya sebulan. Enggak boleh kurang dari itu," ujar Sadeli saat ditemui detikOto di kawasan Jakarta Timur, Rabu 7 September 2022.


Sadeli menjelaskan, selama berbulan-bulan menggunakan motor listrik, dirinya merasakan adanya perbedaan dibandingkan motor bertenaga bensin. Misalnya, suara mesin yang lebih halus, biaya operasional yang lebih irit, serta kecepatan yang masih di bawah rata-rata.


"Kalau ditanya bedanya sama motor bensin, ini (motor listrik) lelet banget, enggak bisa ngebut. Kecepatannya cuma 50 kilometer per jam. Jadi kalau ada yang order, saya sering nanya dulu, buru-buru enggak? Takutnya nih motor enggak bisa ngejar," terangnya.

Seorang pengemudi Ojol mengaku, kustomer sering kali membatalkan pesanannya setelah tahu dirinya memakai motor listrik. Meski rasanya sakit, namun lama-lama dia terbiasa dengan keadaan tersebut.


"Kalau ada yang mau order buru-buru, kitanya repot, susah. Saya sih sejujurnya sering banget (orderannya) di-cancel semenjak naik motor listrik. Itu biasanya setelah saya kasih tahu (via pesan) kalau saya naik motor listrik. Biasanya mereka yang emang lagi buru-buru," urainya.

Bukan hanya itu, Sadeli menambahkan, ada sejumlah konsumen yang membatalkan orderannya usai tahu dirinya hendak mampir ke swap station untuk mengganti baterai. Sebab, bagi sebagian konsumen, itu membutuhkan banyak waktu.

"Padahal ganti baterai paling cuma sekian detik aja," kata syaiful.

Bagaimana tangapan Nitizen dibawah ini
Agus Suryanto4 : 
Mau cari cuan apa balapan.... Kl mau cepet suruh order Valentino Rossi atw marck maquest aja🏍️🏍️

Noorseta Bakti :
cuma masalah waktu. akhirnya akan listrik semua. mesin bakar itu ribet sekali.

Klunak Klunuk Ok Ngoceh:
Saat nya ngojol pke motor listrik semua. Jd seragaman semua.. Ijo ijo sak montor2 e..siiip deh Ga usah ngebut2..

SiBotak:
ogah naik motor listrik......listrik gue pake buat dirumah ajah......buat nyalain ac......


Rahadian Tito Triaji u :
Smoot Tempur OTRnya 16jt. Ga brli sekalian aja ngab? Pernah disalip orang pake motor ini di jalanan Depok yg lagi agak macet. Satset juga kok. 50 km/jam lumayan lah. Masih lebih kenceng daripada Beat Karbu saya yg udah berat napasnya 😅

(Patia\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar