Arogansi Dunia Perfilman, Sutradara ini Tampar Kru Perempuan

Sabtu, 03/09/2022 06:00 WIB
Andi Bachtiar Yusuf (Kompas)

Andi Bachtiar Yusuf (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Pada Kamis (1/9/2022) malam, IFDC dengan lantang mengungkap bahwa Sutradara Andi Bachtiar Yusuf dikeluarkan dari club. Paragon juga membagikan unggahan bahwa mereka telah memutuskan kerja sama dengan sutradara tersebut meski tidak secara gamblang menyebut namanya.

Bukan tanpa alasan, nama Andi Bachtiar sendiri sudah banyak disebut setelah seorang Casting Director - Talent Coordinator, Juan Dini membagikan kisah tentang "sutradara terganteng" yang melakukan kekerasan fisik pada kru perempuan. Sempat mengelak, akhirnya terungkap jelas bahwa Andi Bachtiar-lah sutradara tersebut. Berikut kronologi kekerasan fisik yang menyeret nama Andi Bachtiar hingga berujung pemecatan.

1. "Sutradara terganteng" menampar hingga mendorong seorang kru perempuan


Pada Rabu (31/8/2022) ramai di media sosial tentang "sutradara terganteng" yang melakukan kekerasan fisik pada salah satu kru produksi perempuan. Cerita tersebut dibagikan oleh akun @juandini di Instagram. Ia mengatakan bahwa salah satu anak buahnya mengalami kekerasan fisik saat proses syuting.

Korban berinisial C itu merupakan seorang talent coordinator yang sedang menjalankan tugasnya. Dalam narasi itu menyebut bahwa sutradara tersebut menampar dan mendorong kru dengan emosi dan kesal karena pakaian para extras tidak sesuai dengan maunya. Padahal urusan pakaian diatur oleh tim wardrobe.

Tak hanya mendorong dan menampar, sutradara itu juga berkata kasar melalui HT yang bisa didengar ratusan orang. Meski menerima kekerasan fisik dan cukup dipermalukan, namun C tetap professional dan menyelesaikan pekerjaan dengan baik hingga hari terakhir syuting.

2. Banyak lakukan masalah di tempat kerja


Masih dalam unggahan Juan Dini, ia juga menceritakan bahwa selama proses syuting sutradara tersebut seringkali melakukan banyak masalah di tempat kerja. Namun, giliran tim lain yang melakukan kesalahan, ia dan krunya langsung menyindir dan marah-marah.

Juan Dini juga mengatakan bahwa ia dituduh banyak mau dan menuntut ke sutradara dan asistennya, namun ia hanya melakukan tugas yang sudah sewajarnya sebagai seorang talent coordinator. Salah satu kasus yang kerap terjadi adalah perubahan jadwal syuting talent yang tiba-tiba hingga telat datang syuting yang membuat semua orang menunggu.

3. Tak terima dibayar murah dan diadukan ke polisi

Setelah kekerasan terkuak, ayah dari korban datang ke lokasi syuting untuk berbicara baik baik dengannya. Namun, sutradara tersebut menanggapi dengan emosi, saat ditanya "kenapa kamu menampar anak saya?" dan memberi nasihat, tapi dibalas dengan permintaan maaf tak tulus dan nada tinggi.

Ayah korban pun tak terima dan ingin membawa ke jalur hukum. Setelah mendengar itu sang sutradara langsung pergi ke krunya dan naik ke panggung lalu mengamuk sambil memukul keyboard properti syuting.

Ia juga memanggil kru produksi, pemain dan lainnya bahwa dia mau pulang dan menegur bahwa ada orang asing masuk ke lokasi syuting. Hingga saat itu pun, tampaknya belum ada rasa bersalah atau menyesal.

4. Pemutusan hubungan kerja


Paragon Pictures selaku rumah produksi yang bekerja sama dengan sutradara tersebut mengambil langkah untuk memutuskan hubungan kerja dan mendukung korban. Ini dilakukan dengan alasan menciptakan ruang kerja yang aman.

IFDC (Indonesian Film Director Club) juga menyebut bahwa sutradara tersebut adalah Andi Bachtiar Yusuf. Demi berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang aman di ekosistem perfilman Indonesia, mereka telah mengeluarkan Andi dari keanggotaan dan menyarankan untuk melakukan asesmen psikologi dan konseling bagi pihak yang bersangkutan.

5. Andi buka suara dan klarifikasi


Andi Bachtiar akhirnya memberi respon tentang perbincangan yang ramai di media sosial. Ia memberikan penjelasan sisi cerita darinya dan menyayangkan banyak hal. Andi menjelaskan bahwa saat kejadian terjadi, ia telah lebih dahulu meminta figuran beserta pakaiannya 2 hari sebelum syuting untuk film Catatan Akhir Sekolah.

Merasa permintaanya tak tercukupi dengan baik, ia memanggil kru dan menegurnya. Karena kesal, ia akhirnya mendorong kru tersebut untuk menjauh. Andi membenarkan bahwa ia mendorong kru, tapi mengelak bahwa ada penamparan.

Ia juga membenarkan bahwa ia sempat bertemu ayah kru dan meminta maaf, namun sang ayah merasa tidak puas. Mempertimbangkan hari yang semakin siang, ia memilih mengabaikan ayah kru tersebut dan kembali ke pekerjaannya.


Andi juga menyayangkan bahwa film tersebut pun tanpa adanya kehadiran pimpinan produksi sehingga mereka seakan kehilangan sosok `ayah` saat prosesnya. Ia lebih menyayangkan lagi karena pemutusan hubungan kerja dengan Paragon Pictures dan pengeluaran keanggotaan IFDC dilakukan secara sepihak tanpa diskusi dengannya atau mediasi antara korban dan dirinya.

Itulah kronologi yang viral di media sosial tentang `sutradara terganteng` yang melakukan kekerasan fisik pada kru perempuan, yang ternyata adalah sutradara Andi Bachtiar Yusuf.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar