Usut Dana Mafia di Rekening Sambo, Lawyer Brigadir J Minta Bantuan TNI

Rabu, 17/08/2022 16:45 WIB
Kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak (kiri) dan Johnson Panjaitan  saat  membuat pelaporan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/7). Menurut kuasa hukum dari keluarga almarhum Brigadir J, kedatangannya tersebut sebagai langkah hukum dengan melaporkan kejadian baku tembak antaranggota Polisi di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang terjadi pada Jumat (8/7) lalu ke Bareskrim Mabes Polri. Robinsar Nainggolan

Kuasa hukum keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak (kiri) dan Johnson Panjaitan saat membuat pelaporan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Senin (18/7). Menurut kuasa hukum dari keluarga almarhum Brigadir J, kedatangannya tersebut sebagai langkah hukum dengan melaporkan kejadian baku tembak antaranggota Polisi di rumah dinas Kepala Divisi Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo yang terjadi pada Jumat (8/7) lalu ke Bareskrim Mabes Polri. Robinsar Nainggolan

Jakarta, law-justice.co - Pengacara (Lawyer) Keluarga Brigadir Joshua, Kamaruddin Simanjuntak menduga 4 buah rekening kliennya di pakai Mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo untuk transaksi bisnis gelapnya.

Dia menyebutkan, 4 rekening tersebut dikusai Ferdy Sambo usai melakukan pembunuhan kepada Brigadir Joshua.

“4 rekening diambil oleh tersangka (Ferdy Sambo), kemudian buku tabungannya, setelah korban dibunuh,” ujarnya dikutip Pojoksatu.id di akun YouTube tvOne, Selasa (16/8/2022).

Kamaruddin mengatakan, bahwa 4 rekening itu terdiri dari ATM BCA, BRI, Mandiri dan BNI.

“Cara mengusai 4 rekening Brigadir J, yaitu dengan cara mengambil buku rekeningnya, mengambil ATM nya,” bebernya.

Tak hanya itu, Ferdy Sambo Cs juga diduga mengambil barang-barang lain milik Brigadir Joshua, seperti Laptop dan HP.

“Demikian laptop almarhum dikuasai tersangka dan atau kawan-kawannya, serta juga 3 HP nya dengan 4 nomor,”

Menurut Kamaruddin, hal tersebut untuk memuluskan memindahkan dari bisnis gelap yakni penjualan narkoba, miras, judi online dan bisnis mobil R.

“Karena tujuannya untuk memindahkan uang itu,” tuturnya.

Karena itu, dia meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk tim independen yang terdiri dari TNI.

Itu tidak lain untuk menelusuri bisnis gelap Ferdy Sambo.

“Presiden Republik Indonesia, siapapun dia, tolong dong kasih atensi, bentuk tim independen melibatkan TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara terutama PPATK,” ucapnya.

Bahkan menurut Kamaruddin, 4 rekening Brigadir J diyakini masih bertransaksi atau menerima uang dari bisnis gelap Sambo sampai hari ini.

“Saya punya keyakinan 4 rekening dari Brigadir Yosua ini masih melakukan transaksi sampai sekarang dari tanggal kematian Brigadir J tanggal 8 Juli,” tandasnya.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar