BUMN Istaka Karya Bangkrut, Deretan Proyek di DKI-Papua Jadi Sorotan

Selasa, 19/07/2022 05:09 WIB
BUMN Istaka Karya Bangkrut, Deretan Proyek di DKI-Papua Jadi Sorotan. (Istimewa).

BUMN Istaka Karya Bangkrut, Deretan Proyek di DKI-Papua Jadi Sorotan. (Istimewa).

Jakarta, law-justice.co - Berdasarkan keputusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang konstruksi PT Istaka Karya (Persero) resmi pailit atau bangkrut.

Putusan pailit Istaka Karya disampaikan oleh tim kurator pada, Jumat (15/7/2022). Kabar ini berdasarkan Putusan pengadilan Niaga bertanggal 12 Juli 2022 bernomor 26/Pdt.Sus — Pembatalan Perdamaian/2022/PN Niaga Jkt. Pst jo No. 23/Pdt.Sus — PKPU/2012/PN Niaga Jkt. Pst.

Lalu bagaimana sebagian jejak BUMN ini dalam bisnis konstruksi Tanah Air?

Istaka Karya sebelumnya berdiri sebagai perusahaan konstruksi konsorsium pada 1979 dengan nama PT Indonesian Consortium of Construction Industries (PT ICCI).

Perusahaan tersebut kemudian berubah nama menjadi Istaka Karya pada 27 Maret 1986.

Istaka Karya menangani beberapa proyek-proyek Pemerintah di seluruh daerah di Indonesia. Beberapa proyek yang sempat digarap di antaranya jalan layang, jembatan, fly over, dan gedung perkantoran.

Adapun beberapa proyek-proyek yang sempat digarap oleh Istaka Karya dari Jakarta hingga Papua antara lain:

A. Jalan Layang Kampung Melayu-Tanah Abang

Pembangunan jalan layang Kampung Melayu- Tanah Abang dimulai pada 2010. Namun sempat tersendat pada 2012 akibat indikasi penyelewengan dana.

Pembangunan dilanjutkan dan diresmikan pada pada Desember 2013 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Proyek tersebut diprakarsai oleh Dinas Pekerjaan Umum Provinsi DKI Jakarta.

Istaka Karya turut serta dalam pembangunan proyek jalan layang Kampung Melayu-Tanah Abang yang terbentang sepanjang 2,7 kilometer itu. Proyek tersebut di bagi dalam tiga paket yakni paket Casablanca, paket Prof. Dr. Satrio, dan paket Mas Mansyur.

Tidak hanya Istaka Karya, ketiga paket tersebut dikerjakan oleh perusahaan karya BUMN lainnya yakni PT Nindya Karya (Persero) dan PT Wijaya Karya Tbk dengan total investasi Rp737 miliar. Istaka Karya mengerjakan paket Prof. Dr. Satrio kala itu.

B. Jembatan Papua

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memiliki program membangun 35 jembatan di Segmen V lintas Trans-Papua pada 2016.

Dari total 35 jembatan yang dibangun, Istaka Karya menggarap 14 jembatan yang terbentang dari Habema- Mugi.

Proses pembangunan jembatan tersebut sempat dihentikan pada Desember 2018. Hal tersebut lantaran terjadi pembunuhan 31 pekerja Istaka Karya oleh kelompok bersenjata.

Adapun penembakan tersebut terjadi di Kali Yigi dan Kali Aura Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua.

C. Jalan Tol Cikopo-Palimanan

Istaka Karya turut andil dalam pengerjaan Seksi ID jalan tol Cikopo-Palimanan dengan nilai kontrak mencapai Rp370 miliar.

Adapun ruas tol tersebut dirancang dalam dalam 6 seksi pengerjaan yakni Seksi I, Cikopo-Kalijati (29.12 kilometer), Seksi II, Kalijati-Subang (9.56 kilometer), Seksi III, Subang-Cikedung (31.37 kilometer), Seksi IV, Cikedung-Kertajati (17.66 kilometer), Seksi V, Kertajati-Sumberjaya (14.51 kilometer), dan Seksi VI, Sumberjaya-Palimanan (14.53 kilometer).

Proyek tol tersebut dimulai dengan ground breaking oleh Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto kala Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjabat pada 8 Desember 2011. Proyek pembangunan tol kemudian diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 13 Juni 2015.

D. Bandar Udara Internasional Yogyakarta

Bandar Udara Internasional Yogyakarta diresmikan pada 28 Agustus 2020.

Bandara tersebut terletak di Kapanéwon Temon, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta dan difungsikan untuk menggantikan Bandar Udara Internasional Adisutjipto yang sudah tidak mampu lagi menampung kapasitas penumpang dan pesawat.

Bandara tersebut berdiri di tanah seluas 600 hektar dan diperkirakan menelan biaya Rp 9 triliun.

Istaka Karya menandatangani proyek dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membangun Underpass Kentungan dengan anggaran sekira Rp110 miliar.

Underpass sepanjang 900 meter tersebut terletak di perempatan Jalan Kaliurang-Ringroad Utara, Sleman, Yogyakarta.

Adapun tinggi bebas underpass 5,2 meter dengan lebar 16 meter. Underpass terbagi dua jalur empat lajur yang dapat dilalui dari Barat (Magelang) ke Timur (Solo) maupun sebaliknya.

Istaka Karya juga mengerjakan design and build pekerjaan penyiapan infrastruktur dasar dan fasilitas umum penunjang pariwisata di Pelabuhan Benoa bagian dari Proyek Bali Maritime Tourism Hub.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar