2 Pria India Penggal Kepala Penjahit yang Dukung Hina Nabi Muhammad

Rabu, 29/06/2022 12:49 WIB
Dua pria penggal kepala penjahit yang dukung politikus hina Nabi Muhammad (sindonews)

Dua pria penggal kepala penjahit yang dukung politikus hina Nabi Muhammad (sindonews)

Jakarta, law-justice.co - Dua orang pria India ditangkap polisi karena memenggal kepala seorang penjahit beragama Hindu di Udaipur. Aksi itu mereka lakukan karena penjahit itu mendukung politikus partai berkuasa, Bharatiya Janata (BJP), yang menghina Nabi Muhammad.

Para pelaku mengabadikan aksinya dalam rekaman video. Video mengenaskan penuh darah itu beredar di media sosial hingga viral. Pemerintah Udaipur kemudian memblokir internet di daerah itu dan melarang aktivitas perkumpulan demi mencegah penyebaran lebih jauh hingga bentrokan lebih lanjut.

"Kedua terdakwa kasus pembunuhan itu sudah ditangkap dan kami akan memastikan hukuman yang tegas dan keadilan sesegera mungkin," ujar Kepala Menteri di Rajasthan, Ashok Gehlot, di Twitter pada Selasa (28/6).

 Gehlot juga mengimbau orang-orang untuk tetap tenang dan tak membagikan video tersebut.

"Sebab, rekaman itu akan mendukung motif penyerang untuk menciptakan perselisihan di masyarakat," imbuh dia seperti dikutip AFP.

Menurut media lokal, insiden itu bermula saat korban membagikan unggahan yang terkesan mendukung pernyataan jubir BJP Nupur Sharma sekitar beberapa pekan lalu.

Dalam pernyataannya di televisi nasional, Sharma menghina Nabi Muhammad hingga memicu protes di dalam negeri hingga kecaman dari negara mayoritas Muslim dan negara Barat.

Sepuluh hari usai korban mengunggah dukungannya soal komentar Sharma di media sosial, kedua pelaku merangsek toko jahitnya dengan menyamar sebagai pelanggan. Tak lama, kedua pelaku menyerang korban dengan pisau besar.

Pihak berwenang kemudian bergegas mengerahkan polisi ke lokasi kejadian. Pihak berwenang juga bergegas mengamankan Udaipur demi mencegah potensi bentrokan antar umat Muslim dan Hindu pecah lagi.

Sejak pernyataan kontroversialnya memicu kecaman terhadap India dari setidaknya 20 negara, Sharma tak terlihat lagi di depan publik.

Umat Muslim di India terus berada dalam tekanan dan diskriminasi sejak partai nasionalis BJP yang dipimpin Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa.

Beberapa peristiwa anti-Islam besar lainnya pernah terjadi di India sejak era pemerintahan Modi berkuasa.

 

(Nikolaus Tolen\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar