Surati Jokowi, Ibu di Cianjur Tanya Kasus Anaknya yang Tewas Jadi TKW

Sabtu, 25/06/2022 12:20 WIB
 Ai Rukiah (59) ibu kandung Evi Noviyanti, Pekerja Migran Indonesia Asal Cianjur menyurati Presiden RI (tribun)

Ai Rukiah (59) ibu kandung Evi Noviyanti, Pekerja Migran Indonesia Asal Cianjur menyurati Presiden RI (tribun)

Jakarta, law-justice.co - Ai Rukiah (59) ibu kandung Evi Noviyanti, Pekerja Migran Indonesia Asal Cianjur menyurati Presiden RI, Joko Widodo.

Langkah tersebut dia lakukan, untuk meminta bantuan atas kejelasan pengungkapan kasus anaknya yang meninggal dunia pada 26 Maret 2020 di Riyadh Arab Saudi dengan dugaan pembunuhan.

Evi Noviyanti yang merupakan Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Kampung Kampung Kaum Kaler, Desa Ciranjang, Kecamatan Ciranjang itu jasadnya ditemukan di area parkir rumah sakit Alkahfi dengan tubuh penuh luka lebam.


"Kasusnya sudah hampir dua tahun lebih belum ada kejelasan," ujar Ai, di Cianjur, dilansir dari Kompas (25/6/2022)

Pihak keluarga sudah menempuh dan mengirimkan dokumen apa yang dibutuhkan pihak KBRI. Lebih lanjut, ujar Ai, keluarga belum menerima informasi apapun terkait pengungkapan kasus putrinya tersebut.

"Surat tuntutan diyat pun sudah dibuat dan dikirimkan kesana," katanya.


Ai mengatakan, pihak kelurga pun menanyakan terkait dengan hak /gaji almarhumah Evi Noviyanti selama bekerja dan harta peninggalannya. Pasalnya, Evi bekerja di sana 10 tahun.

"Jadi saya selaku ibu kandung dan kelurga meminta kepada pak Presiden RI untuk segera menuntaskan kasus anak saya,` kata Ai.

Ketua DPC Astakira Cianjur Ali Hildan Hildan mengatakan, pihaknya selaku pendamping keluarga Evi akan terus berupaya agar kasus Evi bisa cepat terungkap.


Bahkan lanjut, pemerhati tersebut pihak keluarga dalam waktu dekat akan kirim surat ke pak Presiden.


"Kasusnya mandeg belum ada kejelasan, baik dari pemerintah pusat maupun daerah," ungkap Ali.

Ali berharap kepada orang nomor satu di republik ini bisa melirik kasus Evi Noviyanti yang menjadi korban dugaan pembunuhan di Arab Saudi.

"Kasian pihak keluarga belum mendapatkan informasi yang jelas. Apalagi hak mereka," katanya.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar