Pemerintah Akhirnya Tunda Kenaikan Tiket Candi Borobudur, Ini Sebabnya

Kamis, 09/06/2022 15:03 WIB
Dengan IPK 4, Sandiaga Uno Resmi Menyandang Doktor Manajemen. (Foto IG @sandiuno.)

Dengan IPK 4, Sandiaga Uno Resmi Menyandang Doktor Manajemen. (Foto IG @sandiuno.)

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah lewat Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno menyatakan bahwa kenaikan harga tiket masuk destinasi Candi Borobudur kembali dikaji ulang.

Sandi mengungkapkan, hal itu dilakukan atas masukan dari berbagai pihak, tokoh masyarakat, tokoh agama, para ahli, keputusan untuk biaya masih ditunda untuk dikaji kembali.

"Tentunya sudah bisa dipastikan bahwa batas daya dukung itu hanya 1.200 per hari," ujar Sandiaga Uno

Seperti diketahui, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan mengumumkan harga tiket naik ke Candi Borobudur sebesar Rp 750 ribu untuk turis lokal dan USD 100 untuk wisatawan mancanegara.

Menanggapi hal itu, Sandiaga Uno tetap untuk mengajak masyarakat menjaga destinasi pariwisata agar bangkit serta membuka lapangan kerja.

"Memang untuk menjaganya harus melibatkan masyarakat, pemerintah dan seluruhnya. Tadi antusiasme masyarakat luar biasa, saya melihat di tempat-tempat lain tidak ada dukungan yang begitu antusias seperti kali ini. Jadi mari sama-sama kita jaga sebagai tatanan sesuai dengan harapan Presiden Joko widodo bahwa pariwisata harus bangkit, ekonomi harus tumbuh, dan lapangan kerja harus terbuka," ujarnya.

Sebagai informasi, kunjungan Sandiaga di Kota Baubau adalah kunjungan kegiatan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Desa Wisata Limbo Wolio di kawasan benteng keraton Buton (Wolio) masuk 50 besar terbaik, mengungguli 3.500 desa lainnya di Tanah Air.

Penyambutan Menparekraf Sandiaga Uno di Lapangan Kara Kelurahan Melai, Kecamatan Murhum, diterima Wali Kota Baubau La Ode Ahmad Monianse, Ketua DPRD Baubau, dan unsur muspida.

Menteri Sandiaga menyaksikan dan mengikuti langsung permainan tradisional "Polojo" bersama anak-anak setempat, berziarah ke makam Sultan Murhum dengan prosesi santiago, meninjau rumah souvenir, dan mengunjungi Batu Popaua, lalu bersepeda menuju lokasi penandatangan prasasti, memberikan sertifikat dan plakat, dan lainnya di area Gerbang Lanto.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar