Kemenkes Sebut 6 Orang Meninggal Diduga karena Hepatitis Misterius

Rabu, 18/05/2022 14:27 WIB
Ilustrasi hepatitis misterius (detik)

Ilustrasi hepatitis misterius (detik)

Jakarta, law-justice.co - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa enam orang meninggal karena diduga terjangkit hepatitis akut atau hepatitis misterius yang belum diketahui penyebabnya alias hepatitis misterius.

Sebagai informasi, sebelumnya, ada tujuh orang meninggal yang diduga menderita hepatitis akut.

Namun menurut Juru Bicara Kemenkes, Mohammad Syahril, satu orang dinyatakan discarded atau dikeluarkan.

Syahril menyebut satu kasus itu berasal dari Jawa Timur.

Dia mengatakan jumlah itu telah diperbarui pada Selasa (17/5).

"Jadi total kematian karena dugaan hepatitis akut itu enam," kata Syahril dalam keterangan pers di Jakarta Selatan, Rabu (18/5).

Syahril berkata semua kasus kematian itu disebabkan karena pasien terlambat datang ke rumah sakit rujukan.

"Jadi kalau dilihat laporannya karena terlambat ke rumah sakit rujukan. Pertama dari keluarga," kata dia.

Syahril menjelaskan Badan Kesehatan Dunia (WHO) sementara ini telah mengategorikan empat definisi atau status dalam hepatitis akut misterius per 23 April 2022.

Pertama, kasus konfirmasi yang belum tersedia saat ini lantaran belum diketahui penyebabnya. Kedua, status probable bagi mereka yang terpapar hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dengan AST atau ALT lebih dari 500 U/L, berusia kurang dari 16 tahun, ditemukan sejak 1 Oktober 2021.

Ketiga, Epi-linked, yakni seseorang dengan hepatitis akut (virus non-hepatitis A-E) dari segala usia yang merupakan kontak dekat dari kasus yang dikonfirmasi sejak 1 Oktober 2021.

Keempat, pending klasifikasi, yakni apabila hasil serologi hepatitis A-E belum ada, namun karena kriteria terpenuhi.

Serta discarded yang berarti kasus dengan presentasi klinis yang dapat dijelaskan karena penyebab penyakit lainnya.

Syahril menuturkan saat ini, baik di Indonesia maupun di luar negeri belum ada kasus yang resmi berstatus konfirmasi.

Dalam penetapan status itu, semua negara masih menunggu keputusan WHO.

"Belum ditemukan patogen yang spesifik dan di luar negeri pun belum menyebutkan penyebab patogen apa yang menjadi penyebab," kata dia.

Sebelumnya, Kemenkes mengonfirmasi sejumlah kasus hepatitis misterius di beberapa daerah, yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bangka Belitung, dan Kalimantan Timur.

Tujuh anak diduga meninggal dunia akibat hepatitis misterius itu.

Empat kasus kematian terjadi di DKI Jakarta, satu kasus kematian dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Kemudian satu kasus kematian di Solok, Sumatera Barat dan satu kasus kematian anak di Kalimantan Timur.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar