Ekonomi RI Goyang Jika Harga BBM & Minyak Goreng Tak Bisa Dikendalikan

Rabu, 27/04/2022 06:12 WIB
Pegamat:Pengelolaan Ekonomi Indonesia Seperti Menggunakan Jurus Mabuk  Foto istimewa

Pegamat:Pengelolaan Ekonomi Indonesia Seperti Menggunakan Jurus Mabuk Foto istimewa

Jakarta, law-justice.co - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi ekonomi nasional diprediksi goyang, apabila pemerintah tak kunjung bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat, utamanya untuk bahan bakar minyak (BBM) dan juga minyak goreng (migor).

Peneliti Indef, Nailul Huda menjelaskan, basis pertumbuhan ekonomi nasional berbeda dengan negara-negara lain di dunia.

Dia mengatakan, proporsi konsumsi mayoritas masih cukup tinggi menyumbang pertumbuhan ekonomi nasional. Sementara negara lain cenderung mengandalkan perdagangan internasional.

"Perekonomian Indonesia sendiri sebenarnya memang tidak terlalu bergantung pada perdagangan internasional. Karena proporsi ekspor-impor terhadap PDB relatif kecil," ujar Nailul Huda seperti melansir rmol.id.

Selain itu, Nailul Huda juga memperhatikan peringatan yang telah disampaikan Bank Indonesia terkait kondisi ekonomi global yang sudah mulai tak stabil, sebagai akibat dari perang Ukraina dengan Rusia.

Dari kondisi perekonomian global tersebut, Indef masih meyakini ada peluang bagi Indonesia untuk menjaga perekonomiannya agar tetap prudent.

"Perekonomian kita lebih condong ditopang oleh situasi domestik, seperti konsumsi rumah tangga. Makanya ketika ada krisis global yang menyebabkan gangguan pada arus barang/produksi, pengaruhnya ke Indonesia relatif kecil," tuturnya.

Akan tetapi, Nailul Huda juga ikut mewanti-wanti bahaya inflasi yang sewaktu-waktu bisa mempengaruhi kondisi ekonomi di dalam negeri. Hal ini bisa terjadi apabila pemerintah tak kunjung bisa mengendalikan harga sejumlah barang.

"Memang yang harus diwaspadai adalah inflasi. Baik inflasi global maupun domestik. Kenaikan harga minyak contohnya, ketika BBM jenis pertalite dinaikkan akan mempengaruhi konsumsi rumah tangga. Bisa berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi kita," paparnya.

"Contoh lainnya, kenaikan harga CPO internasional yang menyebabkan harga minyak goreng meningkat," demikian Nailul Huda.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar