Larang Ekspor Sawit, Rocky: Presiden Bisa-bisa Dikudeta oleh Oligarki!

Senin, 25/04/2022 05:42 WIB
Joko Widodo dan Rocky Gerung (Kompas)

Joko Widodo dan Rocky Gerung (Kompas)

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Rocky Gerung menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa-bisa dikudeta oleh oligarki sawit akibat kebijakannya soal larangan ekspor sawit.

Rocky Gerung juga mengingatkan bahwa sesuatu yang dilakukan secara drastis lewat sebuah keputusan, maka dapat mengganggu sistem perekonomian Indonesia yang ada.

Kebijakan Presiden Joko Widodo melarang ekspor sawit dinilai bisa mengganggu sistem perekonomian Indonesia, khususnya pendapatan dari sektor sawit.

Bahkan langkah itu juga berpotensi membuat Jokowi dikudeta oleh oligarki sawit.

Penilaian itu disampaikan Rocky Gerung saat berbincang dengan wartawan senior, Hersubeno Arief dalam video yang diunggah di akun YouTube Rocky Gerung Official beberapa waktu lalu.

“Apalagi soal CPO (Crude Palm Oil) yang seolah-olah Pak Jokowi bilang “saya hebat nih, saya hentikan”. (Padahal) itu (bisa) juga mengganggu sistem perekonomian kita tuh,” ujar Rocky dikutip, Minggu (24/4).

Rocky mengingatkan bahwa sesuatu yang dilakukan secara drastis lewat sebuah keputusan, maka dapat mengganggu sistem perekonomian yang ada.

“Padahal sebetulnya ini cuma soal teknis bagaimana mendistribusikan minyak goreng itu. Dan atasi dengan kebijakan yang terukur. Ini kan kebijakan yang bisa-bisa nih Pak Jokowi (malah) dikudeta oleh oligarki, oligarki sawit,” kata Rocky.

Diketahui, Presiden Joko Widodo resmi mengeluarkan kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) serta produk minyak goreng.

Penutupan keran ekspor ini mulai akan berlaku pada Kamis, 28 April mendatang.

Hal tersebut dia ungkapkan seusai memimpin rapat tentang pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat bersama jajaran menteri, utamanya yang berkaitan dengan ketersediaan minyak goreng untuk kebutuhan domestik.

“Dalam rapat tersebut telah saya putuskan pemerintah melarang ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng,” kata Jokowi Jumat (22/4/2022).

 

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar