Benarkah Menhan Rusia Kena Serangan Jantung Usai Ditegur Putin?

Sabtu, 26/03/2022 11:42 WIB
Menhan Rusia Sergei Shoigu disebut terkena serangan jantung usai ditegur Putin (sindonews)

Menhan Rusia Sergei Shoigu disebut terkena serangan jantung usai ditegur Putin (sindonews)

Jakarta, law-justice.co - Teka-teki soal keberadaan Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergei Shoigu beberapa hari terakhir belum terpecahkan. Hal itu pun memunculkan komentar dari pejabat pemerintahan Ukraina yang menyebutkan bahwa shoigu terkena serangan jantung usai ditegur Presiden Vladimir Putin.

Seperti dilansir media terkemuka Inggris, BBC, Sabtu (26/3/2022), klaim tersebut disampaikan oleh penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina, Anton Gerashchenko, dalam pernyataan via Facebook.

"Serangan jantung Shoigu terjadi setelah tuduhan keras oleh Putin atas kegagalan total invasi ke Ukraina," tulis Gerashchenko dalam pernyataan via Facebook.

Gerashchenko menambahkan bahwa Shoigu saat ini tengah `menjalani rehabilitasi` di rumah sakit. Dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal sumber informasi tersebut.

Diketahui bahwa Shoigu tidak terlihat di depan publik sejak 11 Maret, sebelum dia muncul sebentar dalam sebuah video yang dirilis Putin pada Kamis (24/3) kemarin.

Laporan outlet investigasi independen Rusia, Agentstvo, yang mengutip sejumlah sumber anonim dari Kementerian Pertahanan Rusia pada Rabu (23/3) waktu setempat menyebut Shoigu dalam kondisi kesehatan yang buruk.

Namun juru bicara Kremlin atau kantor kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, pada Kamis (24/3) waktu setempat terkesan menghindari pertanyaan soal kondisi kesehatan Shoigu, sekutu dekat Putin.

"Menteri Pertahanan memiliki banyak hal untuk dihadapi saat ini," jawab Peskov ketika ditanya CNN soal absennya Shoigu dari sorotan publik dan media beberapa waktu terakhir. "Operasi militer khusus sedang berlangsung. Tentu saja, sekarang bukan waktunya untuk aktivitas media, ini cukup bisa dipahami," sebut Peskov.

Saat ditanya lebih lanjut, Peskov menolak untuk membantah laporan Agentstvo. "Saya tidak bisa. Anda seharusnya tidak mendengarkan outlet media Agentstvo. Tolong sampaikan (pertanyaan ini) kepada Kementerian Pertahanan," ujarnya.

Shoigu diketahui muncul dalam siaran Channel One pada 18 Maret, yang disebut televisi itu direkam pada hari yang sama. Namun para jurnalis Rusia berspekulasi jika acara yang disiarkan Channel One itu sebenarnya direkam pada 11 Maret lalu.

Tayangan televisi pemerintah Russia 24 pada Kamis (24/3) waktu setempat menampilkan rapat virtual pemerintah Rusia yang juga dihadiri Shoigu, namun tidak disebutkan lebih lanjut kapan rapat itu digelar.

Penyiar Russia 24 mengutip Peskov yang saat itu menyebut Shoigu memberikan laporan kepada Dewan Keamanan Nasional soal operasi militer di Ukraina dari jarak jauh.

Tayangan siaran, yang diwarnai wawancara langsung, itu tidak menunjukkan momen Shoigu berbicara, namun gambarnya muncul di layar yang menampilkan para partisipan video call yang memberi laporan kepada Putin.

Sementara itu, dalam rapat Dewan Keamanan Rusia pada 11 Maret, Shoigu diketahui memberitahu Putin bahwa operasi di Ukraina dilakukan dengan sukses, meskipun bukti di lapangan menunjukkan sebaliknya. Para pemimpin negara Barat pada saat itu menyebut pasukan Rusia menghadapi hambatan dan perlawanan yang tidak diduga di Ukraina.

"Semua berjalan sesuai rencana, kami melaporkan kepada Anda di sini setiap hari minggu ini," ucap Shoigu dalam rapat tersebut pada saat itu.

 

(Gisella Putri\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar