Kritik Keras Jokowi Atasi Pandemi, Ini Sosok Kader Muda NU Ainun Najib

Jum'at, 04/02/2022 11:17 WIB
Pendiri KawalCovid19 Ainun Najib. (Foto: Tangkapan layar instagram @ainunnajib.id)

Pendiri KawalCovid19 Ainun Najib. (Foto: Tangkapan layar instagram @ainunnajib.id)

Jakarta, law-justice.co - Setelah namanya disebut Presiden Joko Widodo pada Harlah ke-96 NU, tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU), Ainun Najib menjadi perbincangan publik.

Ainun selama ini dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap pemerintah, terutama soal penanganan pandemi Covid-19.

Ainun berkarier sebagai praktisi teknologi informasi di IBM Singapura. Dia juga aktif bicara soal penanganan pandemi Covid-19 melalui akun Twitter @ainunnajib.

Pada saat pandemi Covid-19 melanda, awal 2020, Ainun dan sejumlah rekannya mendirikan KawalCovid19. Kelompok relawan itu turut mengumpulkan data kasus positif, kematian, serta pasien sembuh.

Mereka merangkum data dari berbagai situs resmi pemerintah daerah. Tak jarang, KawalCovid19 mengungkap perbedaan data antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

Ainun juga sering kali mengungkap kritik keras berbalut kekecewaan kepada pemerintahan Jokowi. Pada 10 September 2020 misalnya, Ainun mendesak Jokowi turun tangan menengahi perselisihan pemerintah pusat dan daerah dalam menangani pandemi.

"Urusan apa lagi selain ini yang lebih patut dapat perhatian Presiden? Ini sudah soal nyawa rakyat banyak. Sampai kapan cuma mau dapat laporan ABS saja? Saatnya blusukan turun langsung & memimpin penanganan wabah pak @jokowi. Dan lihat sendiri betapa tidak kompetennya jajaranmu," tulis Ainun pada akun Twitter @ainunnajib, 10 September 2020.

Sehari setelahnya, dia kembali mengungkap kekecewaan terhadap penanganan pandemi Covid-19. Ainun merasa kecewa dengan pernyataan Jokowi yang meminta pemda menimbang dampak ekonomi dari PSBB.

"I give up. Presiden @jokowi pemimpin tertinggi negara benar-benar tidak mengutamakan kesehatan & nyawa rakyat berbanding ekonomi," kata Ainun.

Terbaru, Ainun pun berharap dalam gelombang penyebaran varian Omicron ini, rumah sakit tak kewalahan menangani pasien seperti saat penyebaran varian Delta pertengahan 2021.

"Semoga wave Omicron ini kapasitas rumah sakit di Indonesia tidak overwhelmed seperti wave Delta lalu," ujarnya.

Talenta Cemerlang NU

Pria kelahiran Gresik, Jawa Timur, 20 Oktober 1985 itu menggeluti bidang teknologi informasi sejak muda. Ia menempuh pendidikan sarjana teknik komputer di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura.

Saat berkuliah, Ainun pernah ikut kontes pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007.

Bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya, Ainun menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran pada 2006. Mereka juga ikut bertanding di level dunia yang digelar di Tokyo, Jepang pada 2007.

Usai lulus kuliah, Ainun bergabung dengan perusahaan teknologi IBM Singapura. Saat ini, ia menjabat sebagai konsultan senior di perusahaan tersebut.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tertarik memanggil Ainun ke Indonesia usai pidato Jokowi. Ketua Tanfidziyah PBNU Fahrur Rozi berharap Ainun dan sejumlah anak muda NU pulang ke Indonesia untuk membangun bangsa.

"Saya kira anak-anak muda pintar-pintar itu sudah saatnya pulang, membangun teknologi tinggi di Indonesia dan akan memajukan Indonesia. Saya kira harus disambut baik itu," ungkap Fahrur.

Prestasi di SMA Surabaya

Prestasi Ainun pada bidang sains dan teknologi sudah mulai terasah sejak duduk di bangku SMUN 5 Surabaya. Ketika itu, ia meraih penghargaan honorable mention setelah menjadi anggota tim Indonesia dalam Olimpiade Informatika Asia Pasifik 2003.

Ia kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura, jurusan Teknik Komputer.

Ainun pernah mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman perguruan tinggi internasional atau ACM ICPC pada 2006-2007, bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.

Tim tersebut menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran, pada 2006. Mereka juga ikut bertanding di level dunia yang digelar di Tokyo, Jepang pada 2007.

Setelah lulus dari NTU, ia bergabung dengan sebuah perusahaan, IBM Singapura, sebagai software engineer. Saat ini, Ainun menjabat sebagai konsultan senior di sana.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar