Puncak Omicron Diramal 3 Kali Lipat dari Delta, Menkes: Jangan Kaget!

Senin, 31/01/2022 20:25 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Tirto)

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Tirto)

Jakarta, law-justice.co - Puncak penyebaran virus corona (Covid-19) varian Omicron di Indonesia diprediksi terjadi akhir Februari 2022. Pada saat itu, pemerintah memperkirakan jumlah kasus aktif bisa mencapai tiga kali lebih tinggi dari puncak penularan varian Delta yang mencapai sekitar 57 ribu kasus per hari.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, prediksi itu melihat dari lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di sejumlah negara. Menurut dia, oleh karena itu, masyarakat diminta untuk tetap hati-hati dan tidak kaget ketika puncak kasus Omicron terjadi di Indonesia.

"Yang kami ingin sampaikan, penularannya ini tinggi sekali, dan Indonesia pasti akan mengalami ini. Jadi kalau kita puncaknya dulu pernah 57 ribu kasus per hari, kita mesti siap-siap, hati-hati, waspada, tidak perlu kaget, kalau melihat di negara-negara lain, itu bisa 2-3 kali di atas puncak Delta," kata Budi dalam konferensi pers secara daring, Senin (31/1/2022).

"Kita masih belum tahu berapa puncaknya di Indonesia, yang perkiraan kami akan terjadi di Februari," imbuhnya.

Budi meminta seluruh masyarakat untuk tetap mewaspadai penularan virus corona varian Omicron di Indonesia. Ia juga meminta agar seluruh pihak tidak jemawa dengan kondisi saat ini.

Masyarakat juga diminta untuk mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan serta kembali meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan.

"Melihat kasus seperti ini, ada banyak ketidakpastian, lebih baik hati-hati, waspada, tidak usah jemawa, jalani prokes, hindari kerumunan, karena kemungkinan kasus akan naik sampai akhir bulan," papar Budi.

Berdasarkan data Lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID), jumlah kasus Omicron di Indonesia per hari ini, Senin (31/1) mencapai 2.507 kasus. Jumlah itu meningkat pesat sejak temuan awal kasus Omicron pada Desember 2021.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI, jumlah kasus virus corona varian Omicron di Jakarta sampai dengan Minggu (30/1) mencapai 2.892 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.311 merupakan kasus transmisi lokal, sementara 1.581 merupakan pelaku perjalanan luar negeri.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar