Ini Respons Pemuda Pancasila Usai Penertiban Bendera dan Gardu Ormas

Selasa, 14/12/2021 10:03 WIB
Sekjen MPN Pemuda Pancasila, Arif Rahman. (RadarAktual).

Sekjen MPN Pemuda Pancasila, Arif Rahman. (RadarAktual).

Jakarta, law-justice.co - Baru-baru ini, aparat gabungan tengah gencar menertibkan bendera hingga gardu ormas di Jakarta dan sekitarnya. Pasalnya, keberadaan bendera dan gardu yang menjadi simbol ormas kerap memicu konflik antar ormas.

Menanggapi hal itu, Sekjen MPN Pemuda Pancasila, Arif Rahman mengatakan pihaknya tidak ada masalah dengan adanya penertiban bendera dan gardu ormas sepanjang tidak menyalahi aturan.

"Kalau saya sebagai struktur orang nomor dua di PP ya, yang pasti kalau memang posko tidak memenuhi aturan, ya, silakan saja dibongkar," ujar Arif Rahman kepada wartawan di Jakarta, Selasa (14/12/2021).

Arif mengatakan pihaknya tidak akan menyalahkan siapa pun soal penertiban tersebut. Pihaknya juga menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi bagi ormasnya.

"Jadi kami tidak menyalahkan pihak mana pun dan itu menjadi bahan evaluasi kita. Jadi sekretariat atau posko ke depan, memang harus lebih... ada apa itu memang kebutuhan masyarakat," jelasnya.

Arif Rahman merespons positif soal alih fungsi ormas. Ia juga tidak ada masalah dengan hal itu.

"Kami menyatakan, kalau sudah memang posko menyalahi aturan berdirinya, maka silakan dibongkar atau dijadikan poskamling, musala, atau posko itu bisa produktif dan bisa dipakai masyarakat, tidak hanya Pemuda Pancasila.," tuturnya.

Tanggapan soal Bentrokan Ormas

Sementara itu, Arif juga menanggapi soal bentrokan antarormas yang kerap terjadi. Arif menyadari bentrokan ormas kerap terjadi karena perebutan lahan parkir, dan ini di luar jangkauannya.

"Kalau masalah bentrok itu memang di luar jangkauan kami, biasanya itu rebutan lahan parkir yang sifatnya--mohon maaf--untuk hidup ya," tuturnya.

"Jadi anggota kami tidak hanya elit aja, tetapi sampai akar rumput itu anggota kami. Maka ada istilah di kami itu `sajadah` sampai haram jadah ada," tuturnya.

Meski begitu, Arif mengatakan Pemuda Pancasila memiliki fungsi pembinaan. Pemuda Pancasila punya tujuan untuk menjadikan anggota-anggota lebih baik tanpa merusak.

"Dan kami harus akui, kami juga punya tujuan untuk membina mereka menjadi lebih baik. Jadi kami ini ibarat bengkel, bukan merusak yang baik-baik, tetapi yang rusak kami perbaiki," tuturnya.

Penertiban Bendera hingga Alih Fungsi Gardu Ormas

Penertiban ini dilakukan selama beberapa hari terakhir pascabentrokan antarormas yang terjadi di Jakarta Barat dan di Tangerang. Unsur 3 pilar membersihkan bendera ormas yang berada di fasilitas umum hingga mengalihfungsikan gardu ormas.

Alih fungsi gardu ormas dilakukan di beberapa tempat. Misalnya saja di Jakarta Barat, sejumlah gardu ormas dicat merah putih untuk menghilangkan identitas para ormas.

"Mereka juga ada yang menggunakan pos-posnya dialih fungsi tidak ada atribut-atribut ormas. Dicat warna merah putih untuk digunakan secara bersama-sama, bahkan nanti juga beberapa akan ada bekas-bekas gardu atau posko itu untuk digunakan sebagai poskamling," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo kepada wartawan, Kamis (9/12/2021).

Ady mengatakan pengecatan dan alih fungsi ormas dilakukan untuk menghindari bentrokan antarormas yang kerap terjadi karena permasalahan simbol ormas yang dirusak.

"Ya seperti itu agar tidak terjadi lagi perkelahian-perkelahian ormas," kata Ady.

Di wilayah Jakarta Barat sudah ada sekitar 50 gardu ormas yang dialihfungsikan menjadi musala hingga pos Pokdar Kamtibmas. Bangunan gardu kini dimaksimalkan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat.

Di wilayah Jakarta Selatan, aparat gabungan menertibkan ribuan bendera ormas. Kemudian 21 gardu ormas dicat ulang dan dialihfungsikan.

Hal yang sama dilakukan aparat gabungan di Ciledug, Kota Tangerang. Petugas mencopot bendera ormas yang berada di fasilitas umum.

 

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar