Usai Digigit Tikus, Staf Lab di Taiwan Diduga Positif Covid-19

Jum'at, 10/12/2021 21:40 WIB
laboratorium di Taiwan (Reuters)

laboratorium di Taiwan (Reuters)

Taiwan, law-justice.co - Taiwan tengah menyelidiki kemungkinan gigitan tikus menyebabkan seorang pekerja di laboratorium terinfeksi Covid-19 bulan lalu.


Penularan Covid-19 itu menjadi infeksi virus corona pertama di Taiwan sejak mencatat nol kasus selama beberapa minggu terakhir.

Penyelidikan ini dilakukan setelah seorang karyawati di Academia Sinica, salah satu lembaga penelitian terkemuka di Taiwan, terinfeksi Covid-19 pada November lalu.

Pihak berwenang mengonfirmasi bahwa karyawati itu sempat digigit dua kali oleh tikus yang telah terinfeksi virus corona sebelum terkonfirmasi positif.

Namun, otoritas kesehatan Taiwan masih berusaha mencari tahu apakah gigitan itu menyebabkan karyawati tersebut tertular Covid-19 atau ada penyebab lainnya.

"Apakah ini dari tempat kerja atau komunitas, kami percaya kemungkinan infeksi Covid-19 ini dari tempat kerja lebih tinggi karena kami tidak memiliki kasus Covid-19 ditemukan di komunitas masyarakat," kata Menteri Kesehatan Chen Shih-chung kepada wartawan di Taipei pada Jumat (10/12/2021) seperti dikutip AFP.

"Untuk di dalam tempat kerja, baik di kantor atau laboratorium, kami tentukan laboratorium memiliki risiko lebih tinggi. Tapi apakah infeksi itu dari gigitan tikus atau lingkungan lain, kami perlu menyelidiki ini lebih lanjut," papar Chen.

Karyawati lab itu juga diketahui tak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota atau ke luar negeri baru-baru ini. Ia juga diketahui telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 Moderna.

Sejauh ini, pihak berwenang menemukan bahwa ada setidaknya 100 orang yang menjalin kontak dekat dengan karyawati ini. Seluruh orang yang menjalin kontak dekat itu pun telah dikarantina.

Sementara itu, Laboratorium Academia Sinica dikenal memiliki tingkat keamanan bio-safety tertinggi kedua.

Infeksi Covid-19 ini dilaporkan ketika kasus penularan virus corona lokal terakhir kali terjadi pada 5 November lalu di Taiwan.

Taiwan menjadi salah satu negara yang dinilai berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 dengan penerapan pembatasan pergerakan sosial yang ketat.

Sejak awal pandemi, Taiwan hanya mencatat 14.500 kasus domestik dengan 848 kematian.

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar