Risma Paksa Penyandang Tunarungu Bicara Tanpa Alat Bantu Tuai Protes

Jum'at, 03/12/2021 06:31 WIB

Jakarta, law-justice.co - Menteri Sosial, Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Bu Risma kembali mendapatkan banyak kritikan dari berbagai pihak.

Kali ini Risma dikritik karena memaksa penyandang disabilitas tunarungu berbicara dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional 2021.

Peristiwa tersebut terjadi saat Mensos Risma berbicara dengan para penyandang disabilitas di atas panggung di Gedung Aneka Bhakti Kemensos, Rabu (1/12).

Awalnya, Risma bertanya kepada salah seorang penyandang disabilitas rungu wicara dan autisme, Anfield Wibowo di atas panggung. Anfield yang memegang kertas mencoba berbicara dengan dibantu jurubicara bahasa isyarat.

Setelah Anfield, Risma lalu mengajak seorang penyandang disabilitas tunarungu wicara lain bernama Aldi ke atas panggung.

"Aldi, ini ibu. Kamu sekarang harus bicara, kamu bisa bicara. Ibu paksa kamu untuk bicara," kata Risma.

Kepada Aldi, Risma meminta agar berbicara tanpa menggunakan alat.

"Kamu sekarang, ibu minta bicara enggak pakai alat. Kamu bisa bicara," ujar Risma.

Risma terus meminta kepada Aldi untuk berbicara tanpa menggunakan alat bantu. Mendengar permintaan tersebut, Aldi tampak mencoba berbicara dengan nada lirih.

Tak berselang lama, seorang salah seorang perakilan Gerakan untuk Kesejahteraan tunarungu Indonesia (Gerkatin), Stefanus naik ke panggung.

"Ibu. Mohon maaf, saya mau berbicara dengan ibu sebelumnya. Anak tuli itu memang menggunakan alat bantu dengar, tapi tidak untuk kemudian dipaksa bicara," ujar Stefanus.

"Saya ingin menyampaikan, bahasa isyarat itu penting bagi kami, bahasa isyarat itu adalah seperti mata bagi kami, mungkin seperti alat bantu dengar," sambungnya.

Mendengar penjelasan tersebut, Risma lantas menjelaskan tidak bermaksud mengurangi peran bahasa isyarat untuk para penyandang disabilitas.

Politisi PDIP itu ingin para penyandang disabilitas memaksimalkan mulut dan telinga, dan mata sebagai pemberian Tuhan.

"Yang ingin ibu ajarkan kepada kalian, terutama anak-anak yang menggunakan alat bantu dengar tidak mesti dia bisa, tidak mesti bisu. Jadi karena itu kenapa ibu paksa kalian untuk bicara? Ibu paksa memang, supaya kita bisa memaksimalkan pemberian Tuhan kepada kita, mulut, mata, telinga," papar Risma.

Netizen mengaku kaget dengan pembicaraan Mensos Risma. Mereka kemudian mengkritik bahwa seharusnya seseorang sepenting Mensos harus bisa memahami orang lain.

"Bu, manusia juga diberi karunia untuk bisa mendengarkan, memahami dan diam. Seharusnya ibu juga memaksimalkan karunia Tuhan tersebut," tulis seorang netizen bernama @peja****.

Ada juga yang berkomentar, "Mana ada org yg pengen gabisa ngomong sama denger? Mungkin ibu gatau gimana rasa sakit mereka saat memakai abd dan juga ketika dipaksa berbicara saat terapi wicara. Saya kesal dan emosi sekali mendengar pernyataan ibu,"

"Ini nyuruh difabel dgn alasan memaksimalkan pemberian tuhan berupa mulut buat ngomong, tapi sendirinya gamau memaksimalkan pemberian tuhan berupa telinga buat mendengarkan kritik orang lain," tulis netizen bernama akun @dalamhitungan.

(Annisa\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar