Macam-macam Permainan Tradisional Indonesia yang Mengasah Kreativitas

Rabu, 01/12/2021 04:15 WIB
Ilustrasi

Ilustrasi

law-justice.co - Anak-anak di era milenial seperti sekarang ini mungkin sudah banyak yang tidak tahu seputar macam-macam permainan tradisional. Banyak dari mereka kini sudah mulai beralih ke game online atau digital dengan menggunakan gadget atau smartphone.

Padahal, permainan tradisional tak kalah mengasyikkan dan memiliki banyak manfaat. Selain melatih fisik, ada banyak nilai sosial yang bisa diambil dari berbagai permainan tersebut.

Apakah kamu masih ingat permainan tradisional di era mu? Yuk, kita bernostalgia dengan macam-macam permainan tradisional dan cara bermainnya ini.

1. Ular naga

Pernahkah kamu bermain permainan ular naga? Jika ya, pasti kamu masih ingat bagaimana rasa takutnya jika tertangkap oleh sang penjaga.

Permainan ini dinamakan ular naga karena membentuk barisan panjang seperti ular. Kemudian para pemain akan bernyanyi hingga lagunya habis dan orang yang terakhir ada di lagu tersebut akan tertangkap.

Beginilah lagu permainan ular naga “Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan-jalan selalu riang kemari. Umpan yang lezat, itulah yang dicari, ini dianya yang terbelakang”. Saat semua barisan ular tertangkap, selanjutnya dimulailah perebutan anggota antar teman yang berbeda tim.

Permainan ini tidak mengenal usia, lho. Semakin banyak orang yang bermain maka akan semakin menyenangkan. Selain melatih fisik, ular naga juga melatih kecepatan dan ketanggapan para pemainnya.

2. Engklek atau Jingkrak

Tak jauh berbeda dengan ular naga, engklek atau jingkrak juga menjadi permainan anak tradisional yang melatih fisik mu, lho. Bukan hanya fisik, di permainan ini, keseimbangan dan konsentrasi juga dibutuhkan.

Para pemain engklek akan melempar batu atau benda apapun ke kotak-kotak jingkrak secara berurutan. Kemudian dengan satu kaki, para pemain melompati kotak-kotak tersebut dan mencoba mengambil batu yang sudah dilempar.

Pemain yang berhasil mengambil batu dan bertahan dengan satu kaki tanpa menginjak garis kotak akan menang.

3. Congklak

Layaknya olahraga catur, permainan congklak juga bisa mengasah otak. Macam permainan tradisional yang ke 3 ini membutuhkan dua orang untuk bermain.

Congklak adalah permainan tradisional dengan menggunakan papan kayu yang sudah diberi 16 lubang. 14 buah lubang kecil-kecil yang saling berhadapan dan 2 buah lubang besar di kedua sisinya.

Cara bermain nya adalah para pemain akan menggunakan 98 biji congklak yang telah dibagi secara rata untuk jalan menjatuhkan satu biji di setiap lobang congklak secara berurutan.

Papan congklak sangat beraneka ragam, ada yang terbuat dari kayu dan ada juga yang terbuat dari plastik. Sedangkan untuk bijinya, ada yang terbuat dari biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik.

4. Benteng

Benteng adalah permainan tradisional yang membutuhkan banyak orang dan dimainkan oleh 2 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 sampai 8 orang.

Kedua kelompok tersebut selanjutnya akan memilih benteng atau markas mereka masing-masing. Markas bisa berupa tiang, tembok, atau pilar dan lainnya. 

Cara bermain benteng adalah dimulai dari pemain dari masing-masing benteng maju dan saling menantang. Kemudian anggota benteng yang lain mencari cara bagaimana untuk menyentuh atau memasuki benteng lawan agar bisa menang.

Jika ada salah satu anggota yang terkena sentuhan anggota dari benteng lain, maka orang itu harus ditawan di benteng lawan. Semakin sedikit jumlah orang dalam benteng, maka semakin mudah agar benteng itu dimasuki dan dikalahkan.

5. Bekel

Permainan bola bekel adalah permainan dengan menggunakan bola karet dan 7 bijih bekel. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan, tapi juga tak sedikit anak laki-laki yang pandai bermain bekel.

Cara bermain bola bekel ini mudah. Dimulai dari melambungkan bola karet kemudian diikuti dengan menabur biji bekel. Saat bola melambung ke atas, pemain akan mengambil biji bekel yang sesuai dengan tingkatannya dan jangan sampai bolanya tidak tertangkap.

Peraturan permainan ini adalah jika biji tidak terambil, bola tidak tertangkap, maka pemain akan dikatakan gugur dan dilanjut dengan pemain selanjutnya.

6. Petak umpet

Permainan lain yang bisa dimainkan anak-anak segala usia baik wanita atau laki-laki adalah petak umpet. Permainan ini dimainkan minimal 2 orang dan semakin banyak yang bermain maka akan semakin seru.

Cara memainkannya adalah salah satu pemain yang kalah hompimpa akan menjaga benteng dengan menutup mata, sementara pemain yang lainnya bersembunyi. 

Setelah menghitung hingga 10 atau lebih, selanjutnya pemain yang berjaga harus mencari pemain lainnya. Pemain yang tertangkap kemudian akan bergilir menjadi pemain yang berjaga.

7. Kelereng

Selanjutnya adalah bermain kelereng. Permainan yang satu ini membutuhkan banyak strategi dan kehati-hatian agar bisa mengenai kelereng milik lawan. Kelereng yang berhasil dikenai selanjutnya akan menjadi kelereng milik sang pemenang.

(Hidayat G\Editor)

Share:
Tags:




Berita Terkait

Komentar