Berpeluang Pimpin China Selamanya, Xi Jinping Bakal Rilis Doktrin Baru

Kamis, 11/11/2021 11:24 WIB
Presiden China, Xi Jinping. (GenPi).

Presiden China, Xi Jinping. (GenPi).

Jakarta, law-justice.co - Presiden China, Xi Jinping dijadwalkan akan mngumumkan resolusi pertama Partai Komunis China (PKC) sejak 40 tahun terakhir dalam penutupan pertemuan pleno partai tersebut pada Kamis (11/11).

Resolusi itu berpotensi memberikan Xi Jinping mandat yang memperbesar peluangnya untuk memimpin China seumur hidup.

Seperti melansir cnnindonesia.com, dokumen resolusi yang digadang-gadang dapat mengubah arah kebijakan China ini akan diumumkan pada Kamis (11/11) dalam sebuah pengumuman resmi.

Resolusi rapat pleno akan berfokus pada perayaan satu abad sejarah partai.

Resolusi juga disebut akan mengajukan dua pertanyaan. Pertama, mengapa PKC sukses di masa lalu? Kedua, bagaimana PKC bisa melanjutkan keberhasilan di masa depan?

Sebelum Xi, hanya Mao Zedong dan Deng Xiaoping yang menjadi pemimpin China yang pernah menerbitkan resolusi sejarah PKC.

Kedua pemimpin China itu pun sama-sama menggunakan kesempatan itu untuk memperkuat cengkraman kepemimpinan hingga akhirnya mereka meninggal dunia.

Dalam doktrin Mao yang dipublikasikan pada 1945, resolusi berfokus pada penyingkiran musuh politik dan upaya menciptakan prinsip nilai bahwa hanya dia yang memiliki "garis pemimpin yang benar" untuk memimpin partai.

Sementara itu, dokumen resolusi Deng berisikan kutukan terhadap gagasan Revolusi Kebudayaan Mao. Deng juga menggunakan dokumen itu untuk memperkuat kekuasaan atas China.

"Dalam kedua kasus, Mao dan Deng Xiaoping, kedua orang ini menggunakan rapat dan resolusi komite sentral untuk mempertegas kekalahan lawan politik dan memperkuat diri mereka," kata mantan diplomat Charles Parton dalam laporan yang ditulis untuk Council on Geostrategy.

Sementara itu, Xi sendiri sudah bergerak menghentikan musuhnya sejak lama. Kampanye anti-korupsi yang Xi gaungkan selama ini juga telah menyingkirkan saingannya selama beberapa dekade terakhir.

Hal itu pun membuat anggapan tak ada lagi pejabat senior yang memiliki pengalaman dan kapabilitas untuk menjadi penerusnya sebagai pemimpin China.

Peneliti Senior terkait China di lembaga think-tank Chatham House, Yu Jie, mengatakan resolusi kali ini akan membentuk sentralisasi kekuatan politik yang lebih kuat dalam internal PKC.

"(Resolusi) itu juga menandai era baru China di bawah Xi, yang secara ekonomi lebih makmur dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi untuk bermain peran di lingkup internasional," kata Yu.

Dengan resolusi sejarah yang dipegang Xi, ia diprediksi akan berani mendorong kampanye kemakmuran bersama untuk menutup kesenjangan kekayaan dan memotong ketergantungan pada Amerika Serikat.

Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) memulai rapat pleno selama empat hari sejak Senin (8/11) di sebuah hotel militer di Ibu Kota Beijing. Rapat yang bersifat rahasia dan tertutup oleh media ini dihadiri oleh 400 pejabat penting China.

Beberapa di antaranya adalah anggota pimpinan partai, menteri, ketua regional partai, jenderal senior, dan eksekutif konglomerat perusahaan milik negara.

Rapat pleno ini merupakan satu dari total enam pertemuan utama lima tahunan Komite Sentral PKC dan dianggap menjadi yang paling penting.

Pertemuan pekan ini merupakan kesempatan terakhir untuk bernegosiasi sebelum Kongres PKC ke-20 berlangsung pada musim gugur 2022 yang diprediksi akan mengamankan periode ketiga Xi Jinping sebagai presiden.

 

(Ade Irmansyah\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar