Korban Sunton Capital, Duit Amblas Ribuan Dolar Tak Bisa Ditarik

Senin, 18/10/2021 22:40 WIB
Penipuan Sunton Capital (Net)

Penipuan Sunton Capital (Net)

Jakarta, law-justice.co - Sunton Capital sebuah aplikasi trading disebut mengalami masalah. Hal ini karena member tak bisa melakukan penarikan dananya sejak Kamis pekan lalu.


Satuan Tugas Waspada Investasi dan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menyebut jika Sunton Capital adalah entitas ilegal karena tak memiliki izin operasi dari regulator.

"Sunton Capital tidak ada izin di Indonesia. Kami sampaikan ke masyarakat agar tidak ikut kegiatan tersebut (entitas tak terdaftar)," ujar Ketua Satgas Waspada Investasi (SWI) Tongam L Tobing, Senin (18/10/2021).

salah satu member Sunton Capital. Dia menceritakan jika dirinya sudah menyetorkan US$ 2000 untuk proses trading.

Member yang enggan disebutkan identitasnya ini menyebutkan kecurigaan muncul sejak dua minggu lalu karena para member kesulitan melakukan penarikan dengan alasan migrasi sistem sampai penambahan server.

Puncaknya terjadi pada Kamis, seluruh transaksi di-margin call. "Ketika dicek semua sudah minus," ujarnya.


Kemudian dia menjelaskan Sunton ini bukanlah robot trading. Mekanisme kerjanya menggunakan sinyal yang diberikan ke member untuk melakukan trading pada waktu dan pasar tertentu.

"Komoditasnya juga oil sampai silver dan di-pairing US dollar. Jadi di saat-saat tertentu trading jam segini sampai jam segini, bukan robot trading," jelas dia.

Dia menyebutkan, setelah member tidak bisa melakukan withdrawal, seluruh transaksi dihentikan dan tidak ada penjelasan. "Abis itu kabur, sebelumnya ada penjelasan ini drama sekali, leader saya sempat bilang habis trading coba WD ya, tapi gimana orang sudah di-margin call. Mereka itu jago banget mainin psikologi," ujar dia.


Untuk skema pendaftaran, Sunton meminta untuk mengajak downline dan akan mendapatkan komisi dari setiap tradingnya. Jadi broker bisa mendapatkan komisi dari setiap transaksi.

Untuk setoran awal investasi minimal diminta US$ 50 dan selebihnya bebas tergantung keinginan member. Hal ini menurut dia tentu berbeda dengan robot trading atau forex sampai auto trade.

"Jadi mereka tidak menjanjikan keuntungan, karena ini prosesnya menggunakan sinyal di saat tertentu untuk para member melakukan trading," jelas dia.

Dia sudah menyetorkan US$ 2.000 dan pernah menarik keuntungan 4-5%. Tapi ada juga member yang pernah mendapatkan untung 6-9%. Bervariasi tergantung risiko dan jumlah yang diperdagangkan.

 

(Devi Puspitasari\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar