Makin Jauh di Bawah IPO, Saham Bukalapak Tersungkur ke Rp 705

Rabu, 13/10/2021 13:35 WIB

Jakarta, law-justice.co - Saham PT Bukalapak Tbk (BUKA) melanjutkan pelemahannya hari ini. Posisi saham BUKA kini semakin jauh di bawah harga saat emiten ini mencatatkan perdana sahamnya di pasar modal.

Posisi saham BUKA langsung tersungkur ke Rp 705 atau 17 persen lebih rendah dari harga penawaran perdana (IPO), Rp 850 per saham.

Berdasarkan catatan, saham BUKA melemah dalam 5 hari secara berturut-turut dan secara akumulasi anjlok dalam 8 hari perdagangan hingga 13 Oktober 2021.

Hari ini, investor asing tercatat menjual Rp 7,2 miliar kepemilikan di bursa dalam negeri, sedangkan sepekan terakhir masih tercatat pembelian bersih Rp 154,6 miliar.

Menurut Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan, pelemahan BUKA sejalan dengan pelemahan sektor teknologi yang kemahalan (overvalued). Di saat perekonomian mulai bangkit seperti sekarang, ia menilai wajar bila investor putar arah ke sektor lain.

Ia menyebutkan saat ini investor beralih ke saham berkapitalisasi besar, seperti sektor perbankan, konstruksi, dan sektor energi yang didukung oleh kenaikan harga komoditas.

Dennie mengatakan momentum peralihan dimanfaatkan oleh pelaku pasar untuk melakukan aksi poles kinerja (window dressing).

"(Sektor teknologi) overvalued semua. Perekonomian mulai bangkit dan biasa akhir kuartal IV window dressing," katanya melansir CNNIndonesia.com, Rabu (13/10/2021).

Selain itu, ia menilai pelemahan wajar terjadi karena harga IPO BUKA memang kemahalan. "Di sisi lain kinerja perusahaan juga selama tiga tahun terakhir masih merugi jadi wajar jika turun," jelasnya.

Fluktuasi harga saham BUKA bukan pertama kalinya terjadi, sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Juli lalu, naik turun sudah jadi `bumbu pelengkap` pergerakan unicorn pertama yang IPO di bursa RI tersebut.

Pada Rabu (18/8) lalu, BUKA juga sempat turun ke level di bawah harga IPO yakni Rp830 per saham.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar