9 Orang Tewas dan 11 Hilang Akibat Badai Kompasu di Filipina

Selasa, 12/10/2021 15:20 WIB
Ilustrasi Badai (Istimewa)

Ilustrasi Badai (Istimewa)

law-justice.co - Badan Penanggulangan Bencana Nasional Filipina mengatakan sembilan orang tewas dan 11 lainnya hilang dalam bencana banjir dan longsor yang disebabkan hujan lebat dibawa silikon Kompasu.

Badai itu membawa angin dengan kecepatan 100 kilometer per jam. Badai tropis yang membawa curah hujan lebat itu pun membanjiri desa-desa hingga memicu tanah longsor.

Empat orang tewas akibat tanah longsor di Provinsi Benguet, sementara satu korban jiwa lain dilaporkan tenggelam di Provinsi Cegayan.

Sementara itu, Badan Bencana Nasional Filipina melaporkan tujuh orang hilang di Pulau Luzon.

"Sebelas kota terendam banjir tapi pagi ini sudah surut," ujar petugas informasi Provinsi Cagayan, Regelio Sending, kepada AFP.

Sending menuturkan jalan raya dan jembatan utama terendam banjir sejak badai menerjang. Namun, air mulai surut pada Selasa (12/10/2021).

Badai Kompasu turut memicu banjir bandang di sebuah desa di Provinsi Palawan hingga menyebabkan empat orang tewas. Beberapa orang juga dilaporkan hilang akibat arus banjir.

"Sekitar tujuh hingga delapan desa masih tergenang karena drainase yang tersumbat atau kurangnya drainase," kata Earl Timbancaya, petugas penanggulangan bencana Kota Puerti Princesa, Palawan.

Dikutip AFP, Timbancaya mengatakan saat ini banjir sudah surut dan mereda.

Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang biasanya menyapu bersih panen, rumah dan infrastruktur di daerah pinggiran dan pedesaan.

Kompasu merupakan badai tropis ke-13 yang mendarat di Filipina. Badan pemantau cuaca mengatakan badai itu diperkirakan sudah meninggalkan negara tersebut pada Selasa (12/10) ini.

 

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar