Jaringan BIN dan Kementerian Dibobol, PKS: Kominfo Bak Macan Ompong!

Senin, 13/09/2021 16:45 WIB
(ilustrasi hacker)

(ilustrasi hacker)

Jakarta, law-justice.co - Peretas atau hacker China dikabarkan telah menembus jaringan internal sedikitnya 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN). Hal tersebut dilaporkan peneliti keamanan internet The Record, Insikt Group.

Peretasan itu dikabarkan berhubungan dengan Mustang Panda yang selama ini dikenal sebagai peretas asal China yang menargetkan kawasan Asia Tenggara.

Merespon hal itu, Ketua DPP PKS Bidang Pembinaan dan Pengembangan Luar Negeri, Sukamta menyesalkan keterulangan bobolnya sistem sejumlah lembaga dari serangan peretas luar negeri.

Ia minta pemerintah serius dalam melakukan pengamanan situs dan data di Indonesia.

"Kasus pembobolan jutaan data telah berulang kali namun pemerintah dalam hal ini Kominfo sebagai kementerian leading sector yang bertanggung jawab terhadap data dan informasi seperti macan ompong. Aumannya kencang tapi tidak bisa menggigit. Kasus penipuan online, pembobolan jutaan data seperti angin lalu tak jelas arahnya," kata Sukamta keterangan tulis, Senin (13/9/2021).

Kominfo, lanjut Sukamta, sebatas hanya bisa memblokir situs-situs porno, judi, penipuan, SARA dan lain-lain. Sementara dalam menjaga keamanan data justru dianggap melempem.

Sebuah catatan lain juga diberikan Sukamta mengenai maraknya serangan peretas berasal dari China. Menurutnya, serangan secara massif di berbagai negara yang menjalin kerjasama ekonomi seperti Indonesia saat ini penting untuk diperhatikan.

“Indonesia bekerja sama dengan China di bidang ekonomi, namun menjadi aneh ketika data-data strategis di Kementerian dan Lembaga disasar oleh hacker China. Apakah ini murni peretasan untuk tujuan prestise dan ekonomis bagi nama kelompok hacker ataukah peretasan ini terjadi secara terstruktur dengan tujuan selain ekonomi," jelasnya.

Anggota Komisi I DPR RI itu menjelaskan, spionase oleh Mustang Panda kemungkinan juga bukan satu-satunya upaya pembobolan data-data strategis. Ia menduga bisa jadi ada yang lain, namun belum terungkap.

"Maka tugas BSSN ialah menangkalkan dan mengungkap setiap spionase data strategis Indonesia agar kasus-kasus pembobolan data bisa tuntas,” ujar dia.

Bila ditemukan ini spinonase yang direncanakan, menurut dia, Pemerintah Indonesia perlu melakukan protes kepada Pemerintah China.

(Tim Liputan News\Editor)

Share:




Berita Terkait

Komentar